Tadi siang aku berkunjung ke rumahmu.
Belum terlalu lama tidak berkunjung.
Tapi rasanya seperti setahun.
Yah, begitulah perasaan, suka begitu berlebihan.
Aku bertemu Ibumu.
Makan soto sambil berbincang.
Satu suap, seribu kata-kata.
Seperti Dejavu.
Aku menengok kamarmu.
Masih rapi, lebih rapi, tidak banyak yang berubah, hanya beberapa.
Sekitar dua jam-an aku dan Ibu saling bertukar cerita, sesekali beliau menyelipkan beberapa pesan bijak.
Kemudian aku pamit pulang bersama beberapa oleh-oleh yang dibawakan ibu.
Trims Ibu.
Trims untuk sotonya, tahu saja porsi makanku. Hehehe.
Trims juga buat waktu, nasehat, dan beberapa oleh-oleh dari negeri kanguru.
Kunjungan siang tadi mengobati sedikit rinduku.
Rinduku pada rumah.
Rumahku, rumahmu.
Mamahku, Ibumu, dan kamu.
Mesti mendung, bahkan hujan di daerah timur.
Siang tadi terasa hangat, dan tentu saja melankolis.
Ah, aku suka melankolis.
Aku suka hari ini.
Eh, ngomong-ngomong, selamat malam, saatnya istirahat.
Oh, what a day...
Belum terlalu lama tidak berkunjung.
Tapi rasanya seperti setahun.
Yah, begitulah perasaan, suka begitu berlebihan.
Aku bertemu Ibumu.
Makan soto sambil berbincang.
Satu suap, seribu kata-kata.
Seperti Dejavu.
Aku menengok kamarmu.
Masih rapi, lebih rapi, tidak banyak yang berubah, hanya beberapa.
Sekitar dua jam-an aku dan Ibu saling bertukar cerita, sesekali beliau menyelipkan beberapa pesan bijak.
Kemudian aku pamit pulang bersama beberapa oleh-oleh yang dibawakan ibu.
Trims Ibu.
Trims untuk sotonya, tahu saja porsi makanku. Hehehe.
Trims juga buat waktu, nasehat, dan beberapa oleh-oleh dari negeri kanguru.
Kunjungan siang tadi mengobati sedikit rinduku.
Rinduku pada rumah.
Rumahku, rumahmu.
Mamahku, Ibumu, dan kamu.
Mesti mendung, bahkan hujan di daerah timur.
Siang tadi terasa hangat, dan tentu saja melankolis.
Ah, aku suka melankolis.
Aku suka hari ini.
Eh, ngomong-ngomong, selamat malam, saatnya istirahat.
Oh, what a day...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar