Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Desember 2014

Puisi

Sudah lamaaaaaaaaa sekali tak pernah membuat puisi. Kapan ya terakhir kali? Rasanya kemampuanku berpuitis ria mulai pudar. Aku juga lebih realistis, meski masih menye-menye dan akan tetap menye-menye. Hidup menye-menye!  HAHAHA. Tapi kali ini aku sedang ingin menulis puisi. Seperti puisi-puisiku sebelumnya, yang aku buat berdasar perasaanku saat itu dan biasanya untuk orang spesial, maka begitu pula puisi ini. Judulnya: Ndoro

Sejak pertemuan pertama kita, aku sudah rindu.
Sampai sekarang, sampai mati mungkin masih rindu.
Aku tidak sedang berjanji. Aku tidak menggombal.
Sudah kubilang aku rindu!
Jika aku bilang rindu padamu, itu serius.
Mungkin akan meledak jika tidak kukatakan.
Kau boleh bilang, "iya", boleh bilang, "aku juga"
lebih bagus langsung memelukku, atau menciumku.
Jika aku tidak bilang rindu, itu berarti aku masih bisa memenejnya dengan baik.
Percayalah, aku tak pernah tak rindu kamu.
Ndoro, sekarang aku sedang sangat sangat sangat rindu.
Aku sudah tidur berjam-jam, aku sudah menggambar, aku sudah membaca, aku sudah jereng mengedit naskah. Dan aku masih rindu.
Ndoro, tolong aku,

he he he.



The end.


Jumat, 07 Juni 2013

Rindu Mampus

Kesibukan tidak semudah itu membenamkan rindu.
Tidak semudah itu.
Sebab rinduku menjelma gulma, yang meski telah dicabut, akan tumbuh lagi esoknya.
Seperti rumput liar. Rumput yang sangat liar.
Memang cuman bertemu obatnya. Bertemu kamu.
Dan kurasa, tidak ada yang bisa mengalahkan rinduku padamu saat ini. Tidak ada!
Pun Hujan Bulan Juni.
Eh, tapi ngomong2, Hujan Bulan Juni-nya Sapardi Djoko Damono indah yah? :)

Minggu, 21 April 2013

Kamu adalah (versi yang lain)

Kamu adalah rumahku, yang kubangun dari rasa kasih dan sayang, yang telah kutinggali sejak dua setengah tahun lalu.
Kamu adalah rumahku, yang selalu kutuju, setelah aku lelah bekerja, belajar, bermain, dan merindu.
Kamu adalah rumahku yang terkasih, tersayang, tercinta, yang membuatku selalu merasa nyaman dan aman.
Kamu adalah rumah yang meneduhkanku, yang setia mengembalikan semangatku yang seringkali hilang disapu pilu.
Kamu adalah rumahku, sayangku, kasihku, yang selalu membuatku ingin pulang, dan tinggal hingga esok, lusa, dan seterusnya.

cc: kamu, *gombalsithikyoben

Rabu, 28 September 2011

Bulan sepuluh

Semoga masih ada bulan-bulan sesudahnya. Tahun-tahun sesudahnya.
Semoga bukanlah sebuah masalah, ketika aku selo dan kamu tidak. Ataupun sebaliknya.
Semoga ketika aku bertanya," Lagi dimana?" 
Kamu tetap menjawab," Di hatimyuuu..". Ataupun sebaliknya. HAHAHA
Semoga waktu selalu jadi teman yang paling karib untuk kita, untuk berlama-lama bersama.
Semoga tetap ada cemburu-cemburu kecil yang menghias hari.
Semoga masih ada bulan-bulan sesudahnya. Tahun-tahun sesudahnya. Untuk rindu. Untuk cinta.
Happy Anniversarry! I love you!

Senin, 19 September 2011

merapikan rindu

Dan aku kembali pada kamar kecil tanpa jendela. Kamar 3x2 seperlima. Yang dingin dan sedikit lembab. Seusai menghabiskan waktu-waktu dengan memelukmu, menciumimu, dan  memandangimu. Kemudian aku harus membereskan rindu2 yang berserakan, berantakan, tak teratur, kacau balau. Aku akan mendengarkan radio, menonton televisi, membaca buku, berselancar di dunia maya, menulis berbaris-baris kalimat, menggambar, apapun itu kulakukan, agar rindu kembali rapi, agar aku tak harus membuangnya. Biar saja ia tetap di kamar ini, asal rapi  terkondisi. Dan kamu, kumohon jangan membuat rinduku berantakan lagi.

Minggu, 17 Juli 2011

Samigaluh

Samigaluh, kau membuatku gila. Ketika aku masih begitu rindu pacarku, dan kamu memaksaku pulang.

Samigaluh, kau membuatku gila. Ketika aku masih ingin di Jogja, dan ternyata kamu teramat menggoda.

Samigaluh, kau membuatku gila. Dengan paras cantikmu, lekukmu, sinar wajahmu, sejuta critamu.
Aku bisa gila. Aku sudah gila.

-Jalan Godean, menuju Samigaluh (15 Juli'11)

Minggu, 13 Maret 2011

Dear, Tuhan...

Tuhan, aku mungkin lupa bagaimana cara berdoa.
Bahkan mungkin aku juga lupa cara memohon ampun dan cara bersyukur.
Tapi Tuhan, ketahuilah. Aku selalu mencintai-Mu. Seringkali aku merindukan-Mu melebihi aku merindukan kekasihku.
Aku tak peduli berapa kali aku terjatuh, berapa kali aku berpaling.
Aku hanya peduli, setiap kali aku jatuh dan berpaling, aku akan berusaha bangun dan berbalik kepada-Mu.

Tuhan, Tuhan, Tuhan, sebengal apapun aku, aku tetap cinta Kamu. Percaya deh!

Rabu, 16 Februari 2011

Pagi. Dapur.

Aku rindu dapur di rumah. 
Aku rindu duduk di kursi meja makan ketika pagi tiba. Ketika aku terbangun dari tidur. Ketika mamah sudah berangkat kerja. Ketika Adikku sudah berangkat sekolah. Ketika Kakakku baru saja berangkat tidur.
Aku rindu memakan apapun yang sudah tersedia di atas meja.
Aku rindu pagi yang tenang. Cuman aku.
Aku rindu matahari yang hangat dan manis.
Aku rindu angin yang berhembus lembut. Sangat lembut.
Aku rindu burung-burung yang merdu bernyanyi di sarangnya.
Sudahkah aku memberitahumu? Bahwa aku gemar merindu? Tentu saja sekarang sudah.
Aku rindu. Aku teramat rindu. 

Rabu, 09 Februari 2011

Ahhh... Pokoknya aku cinta kamu!

Rasanya sulit jika harus berjauhan denganmu
Sepertinya ini penyakit
Aku rela, walau harus jadi serbet. Mengusap mulutmu sehabis makan, mengelap tangan basahmu sehabis cuci tangan. Hanya sebatas itu. Tapi selalu kamu gunakan. Tentu saja. Kecuali jika kamu lebih suka mengusapkan ke bajumu. ahhh...dasar jorok..

Eh, tahukah kamu? Ternyata percuma saja memampang fotomu dimana-mana. Serta diam-diam mengoleksi fotomu. Karena rinduku pun tak lalu hilang, dan hidupku pun tak menjadi tenang. ahhh..omong kosong..

Jika kamu kanvas kosong. Mungkin aku tidak akan melukisimu. Aku akan bawa kamu ke tukang bingkai. Langsung kubingkai, dengan bingkai paling mahal dan indah, langsung kupasang di tembok, kupaku dengan paku baja yang kuat, kupandangi sampai aku gila. Tapi katamu aku sudah gila. ahhh.. sial kamu...

Semoga kamu benar-benar mencintaiku, karena kalau tidak, akan kuasah pisau seharian. Hingga tajam. Sangat tajam. Hingga berkilau. Lalu kusadar, aku berbakat sebagai pengasah pisau. ahhh... gak nyambung...

Aku ingin menikahimu. Tapi aku masih terlalu muda. Dan aku belum punya apa-apa. Jangankan S2, S1 saja aku belum lulus. Kuharap kamu tetap menungguku. Kamu harus menungguku! ahhh.. maksa banget deh..

Ahhh.. ya Tuhan. Semoga cintaku padanya, tidak lebih besar dari cintaku pada-Mu. Semoga Kau tidak terlalu cemburu. Semoga Kau merestui kami.

Ahhh..Pokoknya aku cinta kamu!

Selasa, 25 Januari 2011

Jantan Gerhana Surya

sepertinya dunia bergetar ketika kau tabuh snare, tom-tom, cymbal, dan bass drum.
awal mula kulihat penampilanmu, memukau. dan selalu begitu.
enerjik, powerful, ekspresif, ngesoul, skillful, asik. 
lengkap dengan rambut rasta dan piercingmu.
sebentar, sedang kuingat semua ekspresimu.
tersenyum.
tertawa.
menggigit bibir.
berteriak.
menghentakkan tubuh suburmu.
bagaimana harus kukatakan tentang permainan drummu?
gila! aku menggilainya! hahaha!

Minggu, 23 Januari 2011

tidur yang lelap..

memandangimu terlelap adalah kebahagiaan kecil yang mengasyikkan
begitu juga dengan mendengarkan dengkur lembutmu
sesekali mengusap usap wajahmu, membelai rambutmu, menyentuh alis tebal, bibir dan kumismu
Tidur, tidurlah yang lelap sayang... 

Jumat, 24 Desember 2010

special glasses for my special one


supaya kamu bisa lihat jelas mimik wajahku, lagi bete, seneng, malu, apa mupeng. hehehe
supaya kamu bisa lihat lebih jelas, semua yang jauh dan susah dijangkau.
supaya kamu tahu, kalau sayangku ke kamu nyelip di situ, di kaca mata itu, di mataku juga. :p
kamu sebut itu neon, boleh juga..
itu spesial buat kamu, kamu yang begitu spesial.

Rabu, 01 Desember 2010

Buat si LABIL

Memandang wajahmu seperti memandang awan sirus di siang hari.
Memanjakanku.
Menarik hati.

"Kalau rindu, ucapkan namaku lima puluh kali. Nanti tak rindu lagi." (Andrea Hirata, Padang Bulan)
Kuucapkan namamu, seperti merapal mantra.
Lima puluh kali genap!
Kuhitung dengan jemariku.
Siang tetap panas.
Tak jua rinduku hilang, malah semakin menjadi.
Gemas aku dibuatnya. Gemas aku kau buat.

Kalau tak ada siapa2. Hampir putus asa aku membuat fokus.
Semua kau kaburkan. Semua kau acak-acak seenak udelmu!

Tapi, di balik semua itu,aku bersyukur.
Karena aku memilikimu. Karena kau ada untukku.

Rabu, 20 Oktober 2010

susu dan roti

ini yang kuingat ketika kumakan selembar demi selembar roti gandum.
tawa, cerita, hujan, sindiran, dan muka panasku.

ini yang kuingat ketika kuminum sekotak demi sekotak susu.
detakku yang bertambah kencang dan keras, lidahku yang mendadak kelu, senyumku yang terus menerus muncul, rahang dan pipiku yang keju karna tawa berlebih.

ijinkan aku terus mengingatnya, walau tak ada lagi lembaran roti gandum dan kotak-kotak susu.
ijinkan aku terus mengingatnya, hingga ingatan itu menjelma cerita, cerita tanpa jeda...

Minggu, 17 Oktober 2010

mawar

aku suka mawarnya, sungguh..
aku suka bunga. dan belum pernah kudapat sebelumnya.
manis kupikir.. kamu..
tapi lalu kamu mengacaukannya..
mawarmupun tak lagi penting.. hanya kutaruh di botol berisi air, dan kupandangi hingga layu..
bagaimana kalau kita belajar, belajar untuk lebih mengerti.

tapi trims sungguh, aku suka sekali mawarmu..

Kamis, 30 September 2010

Bloop 25 Sept'10 (aku ingin.. ah.. aku ingin..)

satu lingkar omelet yang diam-diam memerhatikanku
dengan lugunya popo, liurnya yang tak habis-habisnya membasahi tanganku
sampai hujan dan angin yang menyita kita beberapa menit
menit-menit sapardi djoko damono
aku ingin... ah.. aku ingin..
menit-menit sarat kata dan isyarat
aku ingin.. ah.. aku ingin..

Minggu, 08 Agustus 2010

surat cinta

bukanlah surat cinta jika tak dikirimkan.
tak kugunakan amlop, maupun perangko.
hanya sebuah stempel, atas nama sebuah kejujuran.
kejujuran tentang rasaku, terhadapmu.
dan itulah suratku, yang kubuat tanpa ragu dan malu, karena memang aku mau.
aku yang mau tahu,
apakah benar bumi tak berhenti berputar jika akhirnya kamu tahu?
tahu bahwa aku padamu. begitu.
aduh, justru sekarang aku malu!

Kamis, 05 Agustus 2010

di balik selimut merah

kita setengah telanjang, di balik selimut merah
dengan hasrat membara, dengan puncak gairah masa muda
tubuh kita panas, kemaluan kita hampir satu
namun, sebuah prinsip memadamkannya sekejap, meyiram, dan membasahi tubuh kita yang panas dan mengigil
aku masih tetap perjaka, dan kamu masih tetap perawan
dalam peluk yang pilu kita membisu

Selasa, 03 Agustus 2010

gemuruh dan bekicot

entah kesambet apa aku semalam
yang jelas, akhirnya aku melakukannya
dan sekarang aku lega

tapi sekarang, muncul gemuruh yang lain
yang lagi-lagi kau timbulkan
apa kau tidak bosan menimbulkan gemuruh??

apa sebaiknya aku jadi bekicot yah?
agar bisa sembunyi sewaktu-waktu. dan mengeluarkan lendir sewaktu-waktu.
ya! aku ingin menjadi bekicot, malu aku terhadapmu.
bekicot sepertinya asik, asal jangan jadi keong racun! ehehehe

Kamis, 29 Juli 2010

vertigo

tak ada yang bisa buat aku tak berdaya, pun kamu yang terus2an berputar di sekelilingku.