tag:blogger.com,1999:blog-66716480491389086972024-02-19T11:37:37.773+07:00HITAM PUTIHYovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.comBlogger481125tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-89152665265998144312018-10-02T11:23:00.002+07:002018-10-02T11:23:38.277+07:00ZERO WASTE, Sebuah Aksi Heroik untuk Lingkungan dan Bisa Jadi Perekonomian dalam Negeri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Punya sedotan stainless yang lagi
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">hits </i>itu? Atau, sudah bawa tas
belanja sendiri ke mana-mana? Jika kamu menjawab ‘sudah’ untuk kedua pertanyaan
barusan, SELAMAT! Kamu resmi tergabung dalam geng <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ZERO WASTE </i>milenial yang entah siapa yang membentuk dan sejak kapan
dibentuk. Pokoknya SELAMAT. Sebab kamu—dan saya juga—sudah turut berperan serta
dalam menyelamatkan planet ini secara umum, dan bisa jadi perekonomian Indonesia
secara khusus. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Asik.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi tunggu, apa itu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero waste? <o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Secara harfiah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero waste</i> bisa diartikan tanpa limbah
atau tanpa sampah. Tapi tentu realitasnya tidak benar-benar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero.</i> Sebab hidup tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyampah</i> sama artinya seperti sop ayam
tanpa ayam. Bukan sop ayam tapi sop aja. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Errrr...</i>
Sebaik-baiknya kita hidup, sebijak-bijaknya kita berusaha untuk menolak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyampah</i>, akan selalu ada sampah yang
terlahir dari siklus kehidupan kita ini.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Jadi
enggak mungkin nol sampah. Z<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ero waste</i>
sebenarnya adalah sebuah konsep yang kemudian menjadi sebuah gerakan untuk mengurangi
dan mengelola sampah. Mereka yang menyebut diri sebagai pejuang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero waste</i> selalu mengedepankan konsep <i style="mso-bidi-font-style: normal;">reduce, reuse, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">recycle.</i> Mengurangi membeli dan mengkonsumsi produk kemasan yang
sulit didaur ulang, menggunakan atau memanfaatkan kembali produk atau kemasan bekas,
dan mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bernilai ekonomi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada beberapa konsep paling umum tentang
pengelolaan sampah yang sudah dilakukan di beberapa negara dan daerah yang wajib
kita tahu, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">geng.</i> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhF6Jpz2kuCHuEpxAbqrsnVxxmexS9is9WLWeHZf21nPXIGzh_OkKrXCF1dTmvbcoVzssdcDkSm87SLhRsuZntF8j2zuWLsGYZwP0v5aHZ3hsx755cfpSL3eOHmHsogNw5I35Z3xHmEk/s1600/zerowastemodel.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="802" data-original-width="1056" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPhF6Jpz2kuCHuEpxAbqrsnVxxmexS9is9WLWeHZf21nPXIGzh_OkKrXCF1dTmvbcoVzssdcDkSm87SLhRsuZntF8j2zuWLsGYZwP0v5aHZ3hsx755cfpSL3eOHmHsogNw5I35Z3xHmEk/s320/zerowastemodel.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Yang<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"> pertama </i>adalah hierarki
sampah. </b>Hierarki sampah ini seperti konsep <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zero waste </i>yaitu mengelola sampah dengan cara mengurangi,
menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Tujuan hierarki ini adalah mengambil
keuntungan secara maksimal produk-produk praktis dan meminimalisasi limbah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut saya pribadi sih, konsep
ini paling efektif dalam menangani persoalan sampah yang seakan tiada akhir
ini. Coba bayangkan kalau tiap orang punya kesadaran untuk mengurangi sampahnya
dengan bawa tas belanja sendiri ke mana-mana. Jajan bawa tempat makan sendiri. Beli
sayur mayur dan bahan makanan lokal. Kalau yang cewek ya pakai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menstrual pad</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menstrual cup</i> ketika datang bulan alih-alih menggunakan pembalut
sekali pakai. Mulai memilah-milah sampah. Bagus lagi bisa memanfaatkan sampah
di rumah menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">something</i>. Satu
dikali sepuluh ribu orang aja dulu, pasti efeknya lumayan tuh buat lingkungan. Ingat
geng, anak cucu kita kelak punya hak yang sama seperti kita untuk bebas
berenang-renang gemes sama lumba-lumba di lautan, lihat terumbu karang yang
cantik dan lihat nemo atau dori yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">unyu-unyu</i>.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Masa iya, cuman dikasi lihat di film
aja, kan sedih. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hiks.</i> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, konsep yang <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><u>kedua</u></i></b>
ini merupakan tanggung jawab si produsen yang menghasilkan sampah. Konsep ini
disebut sebagai <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">perpanjangan tanggung
jawab penghasil sampah (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Extended Producer
Responsibility</i>).</b> Jadi konsep ini adalah suatu strategi yang dirancang
agar produsen memiliki tanggung jawab terhadap seluruh siklus produk dan kemasan
yang dibawa ke pasar, sebab harga produk yang sudah ditetapkan di pasar—yang
kemudian kita bayarkan untuk membeli sebuah produk—sudah mencakup seluruh
siklus hidup produk tersebut. Artinya, perusahaan juga bertanggung jawab
terhadap produk di akhir masa penggunaannya alias mereka sebenarnya punya
tanggung jawab terhadap sampah hasil produk mereka. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Nahlo</i>, baru tahu ya? <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ketiga, </b>konsep <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">pengotor yang
membayar.</b> Maksud dari konsep ini adalah pencemar membayar dampak dari
aktivitasnya yang mencemari lingkungan. Konsep ini merujuk kepada para
penghasil sampah untuk membayar sesuai dengan jenis dan volume sampah yang
dibuang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tiga konsep pengelolaan sampah di
atas ini ternyata kalau dilakukan enggak cuma punya efek besar untuk
menyelamatkan lingkungan lho geng, tapi juga perekonomian kita. Lha kok enggak
percaya. Coba semisal kita mulai mengurangi konsumsi produk dari perusahaan
besar A, B, dan C yang dari luar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sono noh
</i>dan beralih menggunakan produk lokal, pakai sabun mandi produksi ibu-ibu
PKK kampung Z misalnya. Atau mulai memilah sampah, terus mengumpulkannya dan
dikirim ke bank sampah terdekat untuk didaur ulang menjadi produk baru apa
enggak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tav sovl</i>? Yang jelas, gerakan
atau perilaku mengelola sampah sekecil apa pun yang sudah kalian dan saya
lakukan pasti akan punya dampak positif untuk kita semua. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mbok </i>percaya<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> to..</i> Anggap
saja ini gotong royong untuk menyediakan tempat terbaik untuk anak cucu kita
kelak. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ciee..</i> </div>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-84413648592901599332018-09-12T16:10:00.000+07:002018-09-12T16:13:37.122+07:00Wanita yang Ramah Lingkungan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Wanita, atau secara khusus ibu, adalah
agen perubahan yang saya rasa perlu untuk bersikap idealis dan protektif. Begini,
kita ambil satu contoh aja yang gampang, yaitu saya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hehe. </i>Sebagai ibu yang baru memiliki satu anak dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">alhamdulillah</i> satu suami—yang kadang
nyebelin tapi banyak ngangeninnya—<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, </i>saya
punya tekad memberi ASI eksklusif untuk anak saya, memberikannya MPasi (Makanan
Pendamping ASI) yang bergizi setelah 6 bulan, serta mendampinginya selalu sampai
ia bisa berbicara dan ditinggal dengan orang selain keluarganya. Sebab asupan
yang bergizi dan peran ibu di usia emas anak sangatlah penting untuk tumbuh
kembangnya. Anak adalah penerus bangsa, jadi saya ingin membekalinya yang
terbaik. Tekad itu telah saya wujudkan. Meski terseok-seok dan sempat jatuh
bangun, tugas pertama saya sebagai seorang ibu bisa dibilang tunai sudah. Tapi enggak<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>sampai di situ lho. Karena ternyata
masih ada banyak sekali tugas. Bukan, bukan tugas yang lain sebagai seorang ibu
apalagi istri, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hadeh</i>, ngapain juga
coba bahas tugas istri di sini. Mending di rumah, sama suami, sambil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ehem, </i>ngeteh bareng misalnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tugas berikutnya sebagai agen
perubahan adalah mengubah perilaku. Perilaku apa? Perilaku yang bisa berdampak
buruk buat tempat tinggal anak cucu kita kelak. Belakangan saya mulai sedih
karena melihat banyak sekali berita tentang pencemaran lingkungan. Tentang banyak
sampah yang belum bisa dikelola dengan baik sehingga punya dampak buruk bagi
ekosistem. Buibu, inilah momen kita untuk bergerak. Sebab selidik punya selidik
kita punya andil besar dalam timbunan sampah plastik, pembalut sekali pakai,
dan minyak jelantah lho! Enggak percaya? Nih… nih… <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tak critani</i>… </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Waktu itu, suatu hari saya
berbelanja. Seperti biasa belanja bahan untuk dimasak, atau kalau pas lagi
malas masak ya beli lauk matang. Gausa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">julid</i>
dulu<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, </i>ibu rumah tangga kan juga
manusia, ada malesnya juga. Saya lihat banyak ibu lain juga melalukan hal yang
sama. Ada yang naik motor sen kanan meski belok kiri. Ada yang dasteran selutut
tapi pakai kerudung. Ada juga yang naik sepeda atau naik mobil. Macam-macam
lah. Tapi yang jadi pemandangan agak suram, mereka semua menenteng banyak
kresek isi belanjaan. Coba bayangkan, satu ibu bawa dua tiga kantong kresek
berisi belanjaan, isinya masih ada sayur atau lauk matang yang diplastikin.
Belum bawang brambang, telor, minyak goreng, terigu, lombok, yang semuanya
diplastikin. Itu baru satu, lha kalau semua ibu bawa kresek isi belanjaan?
Kebayang kan ya berapa banyak sampah plastik yang muncul per hari? Belum sampah
rumah tangga seperti kulit telur, sisa sayur, tulang belulang, atau kulit buah,
dll. Udah gitu, kalau di TPA semua udah jadi satu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Iyuuuh.. </i>Bikin pening kepala aja ngebayanginnya. Lho gimana sih,
kan udah dibilang di awal kalau saya idealis. Jadi menurut saya, ada yang harus
diubah dari kebiasaan kita-kita ini. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut World Economic Forum (WEF),
hanya 5% sampah plastik yang bisa dengan efektif didaur ulang, 40%-nya berakhir
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dan sisanya berakhir di ekosistem seperti lautan.
Ini baru sampah plastik lho, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jeung</i>. Kalau
kalian ketik “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">How long it takes for some
everyday items to decompose</i>” di mesin pencari, kalian akan menemukan daftar
sampah dan berapa lama sampah itu bisa membusuk. Di tabel yang saya sertakan di
bawah ini, kalian bisa lihat, butuh 500-800 tahun untuk sebuah pembalut dan
popok bayi sekali pakai bisa membusuk atau terurai. Di bawahnya, lebih parah
lagi, ada sampah tas plastik atau kresek yang butuh 500-1000 tahun untuk
terurai. Konon, jika saya, Buibu, dan semua orang tidak mengubah perilaku soal
sampah ini, di tahun 2050 akan lebih banyak sampah daripada ikan di lautan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Aduh, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sik
sik</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tak nyekeli sirah. Mumet aku. <o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6671648049138908697" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="mso-no-proof: yes;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75"
coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe"
filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75"
style='width:468pt;height:309pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\wkspace\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title="pembalut,, tabel"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span><o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfbcw_8rOmseG9rFJ-fzNxvR16drP0_6k_ugCqkEvovhfY3fxZ0grHAWTVeLh6lyb1SRpXWiNrKiPC3bMb3HmD7pHpqGpgKBvcN_NHj-fYnJ1c3J-KCFWyVUB85QRHbl5_ZhCk76JWZM/s1600/pembalut%252C%252C+tabel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="722" data-original-width="1092" height="423" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixfbcw_8rOmseG9rFJ-fzNxvR16drP0_6k_ugCqkEvovhfY3fxZ0grHAWTVeLh6lyb1SRpXWiNrKiPC3bMb3HmD7pHpqGpgKBvcN_NHj-fYnJ1c3J-KCFWyVUB85QRHbl5_ZhCk76JWZM/s640/pembalut%252C%252C+tabel.jpg" width="640" /></a></div>
Sumber: Google image.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Belum sampai di situ lho, Buibu.
Masih ingat minyak jelantah di rumah? Yang abis buat goreng ayam, ikan, atau
tempe? Meski ada yang masih pake minyak jelantah untuk menggoreng lagi, hmm… sebenarnya
enggak sehat ya, tapi banyak juga yang buang minyak jelantah ke tempat cuci
piring dan selokan, iya kan? Saya ya tahu, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wong
</i>saya dulu juga gitu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Hahaha!</i> Akibatnya,
tercemar deh sungai dan kemudian laut, lalu kena deh ikan-ikan yang selama ini
jadi salah satu sumber protein Ibu, anak ibu, serta suami Ibu. Lagi-lagi ikan
tak berdosa yang kena dampaknya. Hiks. Sedih aku tu kalau gini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi tenang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jeung</i> sekalian. Jangan panik dulu. Kalian enggak sepenuhnya salah
kok. Mungkin memang kurang informasi aja ya. Makanya sebagai sesama ibu, saya
bagi informasi ini. Jadi kalau kalian para ibu atau wanita tanya, “Terus kita
mesti belanja pake apa dong kalau enggak pakai kresek? Terus kalau mens <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ditadahi</i> apa? Minyak jelantah dibuang ke
mana?” Sekali lagi, tenang, semua ada jawabnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jawaban pertanyaan pertama, Buibu
atau Bapak, Adik, Mas, Mbak sekalian, bisa mengganti tas kresek dengan tas
belanja kain atau tas belanja bahan apa saja senyamannya yang kalian punya. Bagusnya
sih yang praktis ya, agar kalian bisa bisa bawa ke mana pun kalian pergi. Jadi
semisal ketemu Kang somay di jalan dan mendadak pengen jajan, kan berhasil
enggak pakai kresek. Meski masih diplastikin somaynya ya enggak papa.
Pelan-pelan dulu. Kalau emang sudah bulat tekad sama sekali enggak mau pake plastik
bisa ditahan dulu keinginan beli somaynya. Atau pulang dulu, ambil kotak bekel,
terus balik lagi ke Kang somay, dan yaudah lah ya udah gede ini masak harus
dijelasin sih.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk jawaban pertanyaan kedua. Saat
ini yang saya tahu ada dua produk ciamik yang bisa jadi penyelamat kalian hai
para wanita. Yaitu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menstrual pad</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menstrual cup. </i>Keduanya ini punya
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Kalian bisa cari tahu sendiri info
seputar dua produk itu dan belinya di mana. Punya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">smartphone </i>kan, Bu? Kalau enggak punya, minta beliin bapak.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk pertanyaan terakhir ini
jujur saya juga baru mulai. Ada dua cara yang saya tahu untuk mengolah minyak
jelantah yaitu dibuat menjadi sabun atau menjadi bahan bakar (biodiesel/bio solar).
Itu juga tentu tidak semua orang bisa dan sempat dan melakukannya. Jadi kalau
kalian punya minyak jelantah dan bingung mau dibuang atau mau diapakan, bisa
cari infonya di akun Instagram @jelantah4change.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perjuangan kita khususnya sebagai
ibu dan wanita dewasa ini memang berat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jeung</i>.
Tapi kalau kita punya semangat, tekad yang kuat untuk memperbaiki lingkungan,
membantu menyediakan tempat terbaik untuk anak cucu kita kelak, saya yakin kita
pasti bisa. Oiya, untuk info lebih lanjut soal gerakan ramah lingkungan dan
#zerowaste bisa kunjungi www.sustaination.id atau akun Instagram @sustaination.
Yo yo ayo, buibu bersatu tak bisa dikalahkan!</div>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-49621914407280860102017-02-25T12:07:00.002+07:002017-02-25T13:11:14.603+07:00Lelaki yang Kuat dan Gagah Berani<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anakku, Kaka, waktu ibu menulis
ini, esoknya kamu berusia genap 3 bulan. Kelak, ketika sudah bisa membaca,
sudah mengerti bagaimana bayi bisa muncul dan terlahir, ibu akan membiarkanmu
membaca cerita ini. Cerita tentang kamu. Cerita tentang bagaimana kamu hadir
dan mewarnai hidup bapak dan ibu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nak, sebenarnya, kalau boleh
jujur, bapak dan ibu tidak pernah menyangka akan memilikimu secepat ini.
Khususnya ibu. Hehe. Dulu, ketika masih SMA, ibu berniat menikah di usia 28. Ibu
juga tak punya bayangan akan memiliki anak. Sebab setahu ibu, berkat cerita
omamu, melahirkan itu sakit sekali. Memiliki anak itu menyusahkan sekali. Selepas
SMA pun, ibu merasa dunia dan bumi sudah cukup padat, semrawut, dan gila untuk
ditambahi lagi populasinya. Sepertinya cukuplah sudah biar ibu dan bapak dan
semua orang di sini saja sekarang yang semrawut dan merasakan kegilaan ini. Tapi
ternyata jalan ceritanya berbeda. Lagi-lagi ibu cuman bisa mesem dan mbatin, <i>Gaya banget lu Yop dulu, sok idealis.</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nyatanya, ketika ibu bertemu
bapakmu dan jatuh cinta, ibu ingin cepat-cepat menikahi beliau. Hehe. Jangankan
umur 28, kuliah saja belum lulus. Masih bau kencur, labil, dan embuh. Tenang
Nak, pada saatnya nanti kamu akan merasakan perasaan macam ini. Agak gak logis,
impulsif, tapi asyik. Jadi kamu bisa memahami posisi dan kondisi ibu waktu itu.
Meski pasti sedikit berbeda, karena kamu laki-laki.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Benar saja Nak, setelah ibu dan
bapak pacaran cukup lama, 5 tahun waktu itu, akhirnya kami menikah. Seperti
yang ibu bilang di paragraf kedua tadi, semoga kamu masih ingat, sejujurnya
kamu muncul di luar rencana, Sayang. Bukan tidak diharapkan lho ya, cuman di
luar rencana. Tidak diharapkan dan di luar rencana itu sangat berbeda, jadi
jangan salah paham ya. Sebagai wanita yang suka anak kecil, kadang ibu
ingiiiiiin sekalii langsung bet bet bet punya anak. Tapi kan punya anak tidak
segampang itu. Jadi ibu kan tidak semudah itu. Apalagi ibu masih suka haha
hehe, main ke sana kemari, masih pengen mengembangkan potensi. Maaf ya, Ka,
kalau alasan yang terakhir ini terdengar agak sok yes. Tapi memang begitulah
adanya. Mental ibu jujur saja waktu itu masih mental krupuk, yang dicemplungin
ke kuah bakso. <i>Ting plekenyik</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Program untuk menunda memilikimu
akhirnya jebol, Nak. Metode penanggalan untuk menunda kehamilan, apalagi buat
tipe orang yang suka teledor macam ibu sangat tidak dianjurkan. Belajarlah dari
pengalaman ibu dan bapak ya. Hehe. Akhirnya ibu positif hamil. Perasaan ibu
waktu tahu akan punya kamu itu agak <i>random</i>.
Ya sedih, ya takut, ya seneng, ya <i>excited.</i>
Kayaknya bapakmu sih sama aja. Coba nanti kroscek sendiri ke bapak. Ibu merasa
masa muda ibu sudah benar-benar usai. Oiya, ibu lupa ngasi tahu ya, waktu ibu
hamil kamu, ibu berusia 26 tahun. Sebenernya gak muda-muda banget sih, tapi
buat ibu itu masih kecepetan. <i>Please jangan
tersinggung lho ya, Sayang. </i>Mengertilah.. Tapi kemudian ibu ikhlas Nak. Ibu
bersyukur dan senang sekali akan memilikimu. Ibu, yang suka sekali anak kecil
ini akhirnya akan punya sendiri. Rasa penasaran bagaimana rasanya punya anak,
atau nanti kalau punya anak akan mirip siapa, akhirnya akan terjawab sudah. Lagi
pula bapakmu kan emang sudah wayahnya punya anak. Maaf ya, Pak. Sudah
diperhalus kok bahasanya. Hehe.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Awal hamil kamu? Sebentar Nak,
sabar Sayang. Akan ibu ceritakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lagi-lagi ibu bersyukur karena
awal hamil kamu ibu gak merasakan susah yang teramat sangat. Mual iya, lemes,
pusing, dan <i>mood swing</i>. Muntah sekali
dua kali saja. Itu pun cuman di trimester awal. Dari situ ibu yakin bahwa ibu
mengandung janin yang kelak mirip bapaknya. Sebab semasa hamil bapak, simbahmu
sama <i>ngebo-</i>nya seperti ibu. Beda
dengan oma yang selama hamil 3 anak (ibu, pakdhe, dan tantemu) banyak banget
keluhannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah 3 bulan hamil kamu,
akhirnya ibu dan bapak pergi ke dokter kandungan yang sudah kami sepakati. Lho,
kenapa baru ke dokter setelah usia kandungannya 3 bulan, Bu? Nanti ibu
ceritakan langsung saja ke kamu, ya. Soalnya alasannya sedikit personal, malu
kalau dibaca orang banyak. Di momen itulah ibu dan bapak pertama kalinya
melihatmu, Sayang. Kamu yang bentuknya belum jelas, tapi sudah bisa diliat
gerakannya. Sepulang dari periksa, ibu sempat menangkap ekspresi bapakmu yang
bersinar. Tentu karna tahu bahwa kamu memang nyata ada, hidup, dan bertumbuh.
Bisa dikatakan itu momen magis kita bertiga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anakku, Bhadrika. Ibu tidak
nyidam aneh-aneh ketika mengandungmu. Pengen makan ini itu sih iya, tapi gak
susah. Sebelum hamil kamu pun ibu sudah suka pengen makan ini itu. Beruntungnya
bapakmu. Ibu juga masih bekerja, menggambar, jalan-jalan, pergi ke sana kemari
sendiri, naik motor, nyetir mobil, bahkan sampai usia kandungan 40 minggu. Ibu
tahu kamu kuat, seperti arti namamu. Oh iya, ngomong-ngomong soal nama. Lupa
waktu kamu usia berapa bulan di perut, ibu dan bapak dengan mudah dan cepatnya
menyiapkan dua nama. Dua nama karena kami waktu itu belum tahu jenis kelaminmu.
Sebab kamu baru menunjukkan jenis kelamin di usia 7 bulan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ibu bilang pada bapakmu kalau
ingin memberimu nama dari Bahasa Sansekerta. Dan mungkin hanya sekitar 15
menitan berselancar di internet, kami sudah dapat saja nama yang cocok untukmu.
Bhadrika Nagendra. Lelaki yang kuat dan gagah berani. Karena nama itu kami rasa
cukup sulit dihafal dan dieja, jadi kami panggil saja kamu dengan nama pendek: Kaka.
Terdengar pendek dan <i>cute</i>, kan? Eh,
tapi kan waktu itu ibu dan bapak bapak belum tahu kamu laki-laki ya? Jadi opsi
kedua, untuk nama perempuan kami memilih nama Dira Ekanta, gadis yang tekun dan
bijaksana. Meski pada akhirnya terbukti <i>feeling</i>
kami berdua benar karena sudah memanggilmu “Kaka” bahkan jauh sebelum jenis
kelaminmu ketahuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekitar setelah 40 minggu,
akhirnya kamu lahir juga, Nak. Jadi jangan salah ya. Sebenarnya, para ibu
normalnya mengandung selama 39-41 minggu. Jadi lebih dari 9 bulan, atau malah
10 bulan. Tapi sampai sekarang banyak sekali orang yang bikin lagu, nyebut,
ngungkit bahwa wanita mengandung selama 9 bulan. Padahal lebih, dan mengandung
selama itu tidaklah mudah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Begini cerita proses kelahiranmu,
Nak.. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hari Kamis, 24 November 2016 dini
hari ibu mulai mengalami kontraksi yang durasinya tidak lama, dan interval satu
kontraksi dengan yang lain belum terlalu dekat. Itu pun masih terasa seperti
kram kram menstruasi hari pertama. Tentu kamu tidak tahu rasanya kram
menstruasi hari pertama ya, kamu kan laki-laki. Intinya, kontraksi yang ibu
rasakan waktu itu belum terlalu hebat. Masih biasa lah. Ibu sebenarnya sudah
berharap bahwa hari itu kamu akan lahir. Sudah gak sabar pengen lihat kamu dan sudah
engap dengan perut yang segede semangka. Tapi ternyata setelah beberapa lama,
kontraksinya hilang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jumat, 25 November dini hari.
Kontraksi itu muncul lagi. Seingat ibu sih waktu itu jam 1 pagi. Ibu masih sempat
watsapan dengan teman ibu di grup GKI (Gunjing Klub Indonesia) yang cuman
berisi 6 orang (nanti ibu kasih tahu kamu siapa saja yang ada di grup itu,
hehe) sambil meringis meringis nahan sakit. Sakitnya masih sama, belum banget. Kali
ini kontraksinya timbul tenggelam lebih intens, dan durasi sedikit lebih lama. Menurut
beberapa instruktur yoga hamil yang ibu tonton di Youtube, ada baiknya waktu
kontraksi datang lebih intens dan kuat, si ibu bisa melakukan beberapa kegiatan
seperti jalan kaki, mandi air hangat, nungging nungging, atau duduk di <i>gym ball</i> sambil menggoyang-goyangkan
panggul. Ibu melakukan yang terakhir. Dari dini hari, subuh, sampai matahari
terbit kontraksi itu terus muncul dengan intens. Aduh jangan ditanya berapa
menit sekali ya, ibu lupa. Yang inget cuman nyerinya. Bapakmu sudah siaga.
Nunggu komando dari ibu doang untuk berangkat ke rumah sakit. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Paginya, pukul setengah 6 pagi, ibu
sempat ke kamar mandi untuk memakai pembalut karena sudah mulai muncul flek.
Perasaan ibu waktu itu super <i>excited</i>
dan agak <i>nervous</i>. Pas balik dari
kamar mandi dan mau tidur di kasur, <i>mak
pyurrr</i> air ketuban ibu pecah begitu saja. Lumayan banyak, Nak. Segeralah
ibu, bapak, dan simbahmu ke rumah sakit. Sampai di UGD dicek oleh bidan sudah
sampai bukaan berapa. Pas ibu dengar ternyata belum bukaan sama sekali, mayan
dongkol juga sih. Karena air ketuban ibu sudah pecah sebelum waktunya, maka ibu
sudah harus berada di ruang bersalin. Kontraksi terus berjalan dan semakin
hebat. Bukaan demi bukaan terjadi dengan sangaaaat lambat. Katanya sih memang
begitu kalau anak pertama, walau ada juga ibu baru yang mengalami prosesnya
dengan cepat. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di minggu-minggu terakhir ibu sempat
berpesan kepada bapakmu untuk melakukan beberapa hal ketika nanti ibu mengalami
kontraksi hampir lahiran, seperti mengelus kepala, memijat-mijat halus punggung,
mengingatkan untuk mengatur napas, dan memberikan kata-kata penyemangat.
Ternyata Nak, pada praktiknya ibu justru tidak ingin disentuh sama sekali. Ibu
dengan juteknya menepis tangan bapakmu yang menyentuh-nyentuh atau disodorkan
untuk ibu pegangi ketika kontraksi datang dengan hebatnya. Rasanya badan sakit
semua, tulang-tulang terasa ngilu hebat. Ibu tidak ingin disentuh dan tidak
ingin mendengar suara apa pun. Kalau bisa malah tidak usah ada yang menjaga.
Tapi tentu itu tidak mungkin, karena bagaimanapun, ibu tetap butuh pendamping
untuk memberi semangat, mengingatkan ibu untuk mengatur napas, nyuapin ibu yang
sama sekali gak napsu makan selama kurang lebih 18 jam kontraksi (iya, diisi
makanan, yang ada malah muntah), serta ngipasin dan ngelapin keringet ibu yang
sejagung-jagung. Dan itu semua bapakmu lakukan dengan telatennya (gantian dengan
simbahmu juga btw). Kalau ada wanita yang lihat bapakmu di momen itu, sudah
pasti akan termehek-mehek. Beberapa kali ibu bahkan dicium oleh bapakmu di
depan para bidan dan dokter. Sayangnya momen romantis itu terjadi di saat
genting yang semuanya terasa sama di diri ibu, sakit. Hehehe. Namanya juga lagi
proses lahiran.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memang sudah sepantasnya seorang
ibu kesakitan selama proses melahirkan, karena begitulah proses alami persalinan
normal. Jadi sebisa mungkin ibu bersabar, menarik napas lewat hidung dan
mengembuskan lewat mulut, mendesis, menahan semua itu sampai kamu lahir. Tidak
ada kata keluhan, apalagi marah-marah. Ibu berusaha untuk tetap tenang meski
suasana jiwa raga tak keruan. Dicoblos 4 kali karena si bidan gak nemu pembuluh
darah untuk infus pun ibu pasrah. Sekitar satu dua jam setelah bukaan 8, pukul 19.10 tepatnya akhirnya kamu lahir dengan indahnya. Rasanya nikmat sekali bisa mengeluarkanmu dari
rahim ibu. Lega sekali. Awalnya tangisanmu tidak begitu lantang, tapi setelah
dibersihkan oleh para bidan, kamu menangis keras sekali. Ibu harus akui, kamu bayi
paling tampan yang pernah ibu lihat. Persis bapak, kata simbahmu. Tentu ibu percaya
itu. Mungkin ini terdengar aneh, tapi tidak ada keharuan yang muncul ketika
kamu lahir. Ibu apalagi bapakmu tidak menangis haru sama sekali. Kami malah
senyam senyum girang kayak anak kecil dapat mainan baru. Sungguh momen yang jauh
dari suasana melo dan mengharu biru. Apalagi ibu masih harus dapat jahitan
cukup banyak usai melahirkanmu. <i>Yes, the
struggling isn’t over yet.</i> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ternyata menjadi orangtua baru tidaklah
mudah, Nak. Banyak yang belum ibu apalagi bapakmu tahu tentang seluk beluk
perbayian. Kami terlalu menyepelekan dan santai. Benar saja, bulan pertama adalah
bulan pontang panting. Langsung <i>searching</i>
tiap panik atau ada masalah baru muncul (untung sudah ada internet) dan tanya sana
sini. Pontang panting deh. Dari sini kamu bisa belajar, Ka. Sebisa mungkin kamu
sudah punya <i>basic </i>pengetahuan tentang
bayi, sebelum kamu punya anak. Jangan <i>dong
dong blong</i> kayak bapak dan ibu. Pelajari apa yang harus dan tidak boleh
dilakukan usai bayi lahir. Pelajari tentang per-ASI-an (jangan salah, laki-laki
juga wajib sekali tahu tentang ini). Bagaimana seharusnya merawat bayi dan
menjadi suami siaga. Suami siaga berarti suami yang berpengetahuan luas, selalu
ada saat dibutuhkan, rela membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga,
mengurus anak, penuh pengertian dan kasih sayang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anakku, Bhadrika, dulu, mungkin
di masa kakek kakekmu ke atas, kaum pria memang sangat jauh dari urusan ini.
Maksud ibu urusan rumah tangga dan anak. Yang mereka tahu cuman terima beres.
Kalau ada apa-apa perihal urusan domestik dan anak bisanya cuman nyalahin
istri. Yah, seharusnya ibu tak menyamaratakan, karena bisa saja ada beberapa
pria yang tidak begitu. Tapi semakin ke sini, ibu rasa, sudah banyak pria yang
punya kesadaran akan kesetaraan gender. Bapakmu contohnya. Mereka tidak ragu
untuk turun mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Mereka juga membiarkan
istri mereka bekerja dan berkarya. Beberapa pria bahkan memilih profesi sebagai
bapak rumah tangga. Ibu pikir pada masamu nanti sudah tidak ada lagi isu
tentang kesetaraan gender. Yah, semoga saja.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kaka, terima kasih sudah membaca
cerita ibu yang panjang ini ya. Jadi 4 halaman kalau dalam format A4, 9 halaman
format A5. Semoga cerita ibu bisa jadi bukti sejarah bahwa kehadiranmu sangat
berarti buat bapak dan ibu. Ibu sangat menyukai kenangan, maka ibu mengabadikan
ini. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anakku sayang, Bhadrika Nagendra,
selamat ulang bulan yang ketiga. Ibu percaya, sesuai namamu, kamu akan tumbuh
menjadi anak yang kuat dan pemberani yang semoga bisa berguna untuk sesama
makhluk hidup dan alam sekitar. Peluk dan cium.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Vof3O_qC2zGbOWbHogy1-SiiE9h4WFKv6OpMgUUVzA0Osu-OVQLOJPjR92afFTg7GZRuZISkdKYQMZmNEBJKVBvff9y7dmTAIs8lyfsn7Z37XBwuRkaZ718VNMGBXMXa3zu5uuYKFQs/s1600/KAKA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1Vof3O_qC2zGbOWbHogy1-SiiE9h4WFKv6OpMgUUVzA0Osu-OVQLOJPjR92afFTg7GZRuZISkdKYQMZmNEBJKVBvff9y7dmTAIs8lyfsn7Z37XBwuRkaZ718VNMGBXMXa3zu5uuYKFQs/s320/KAKA.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kamu usia 3 bulan kurang 1 hari</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-91560005255490273372016-01-25T15:29:00.002+07:002016-01-25T15:36:03.627+07:002016 dan 26<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Terakhir kali menulis di blog ini tahun kemarin, 2015, bulan September (yah gak lama-lama amat), usia masih 25. Sekarang sudah 2016, sudah 26 tahun, dan sudah menikah! Halah pake tanda seru segala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi begini, saya sebenarnya mau cerita banyak. Tapi sayangnya kemampuan menulis dan bercerita panjang lebar yang pernah saya miliki dahulu kala, kini berangsur-angsur menghilang. Yah kita lihat aja nanti apakah tulisan ini akan berakhir singkat atau panjang. hehehe</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dimulai dari usai lebaran tahun 2015, saya lupa tanggal persisnya, pada akhirnya Ndoro datang ke rumah untuk melamar saya. Jangan bayangkan acara lamaran yang gegap gempita. Hehe. Ini mungkin model lamaran satu-satunya yang ada di dunia: dia datang hanya berdua (bersama temannya), sebenernya tujuan utama sih menjemput saya balik ke Jogja tapi yah mungkin sekalian aja ngelamar ke ortu (mungkin begitu maksud Ndoro), hanya ada mamah dan adik saya di rumah (kami masak ala kadarnya, tapi tentu tetap maknyus), lamaran berlangsung santai (kayak ketemu temen yang lama gak ketemu), usai ngobrol tentang rencana pernikahan, saya langsung menuju ke Jogja (gila kan?). Hahahaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mempersiapkan segala sesuatu menjelang pernikahan tidaklah mudah. Apalagi kami dari keyakinan dan latar belakang keluarga yang berbeda. Tapi terpujilah Tuhan semesta alam, semuanya berjalan dengan lancar meski berat dan terseok-seok. Tanggal 11-12-15 akhirnya kami resmi menjadi suami istri. yihaaaa! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Acara pernikahan kami sangat sederhana. Ijab di KUA, syukuran kecil-kecilan di rumah Ndoro di Sidoarum. Hanya ada beberapa teman dekat dan keluarga yang datang. Kami memang berniat tidak mengundang banyak orang dengan alasan males ribet. Rencana foya-foya atau pesta anak muda yang kami rancang pun tidak terlaksana karena suatu hal. Tapi yasudahlah, kami ikhlas dan legawa. Itung-itung hemat untuk kebutuhan usai pernikahan. Cie bijak banget. Hehe. Usai menikah saya sedikit pontang-panting untuk menyesuaikan diri dengan keluarga besar suami. Maklum, selama pacaran saya hanya dikenalkan Ndoro ke Ibuk dan dua adiknya saja. Selebihnya tak ado. Padahal keluarga suami dari Ibuk saja jumlahnya banyak bukan main. Itu belum yang dari almarhum ayah mertua di Lampung sana. Bisa gila kalau ketemu semua. Hmmm.. Ditambah tamu-tamu yang tak kunjung selesai berdatangan sampai beberapa hari usai pernikahan. Niatnya mau nikah dengan tenang, tetep aja enggak tenang. Hehe tapi gak papa, semuanya bisa dilalui dengan lumayan mulus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini saya tinggal bertiga dengan Ibuk dan suami tentu saja. Rumah Sidoarum ini nyaman sekali: asri, luas, rapi, dan bersih. Saya bahkan diijinkan Ibuk untuk menjadikan bangunan kecil di halaman belakang, di bawah pohon rambutan, menjadi bengkel saya. Saya dibuatkan rak, dibuatkan penutup jendela juga oleh Ibuk. Seru deh! Bengkel saya di rumah adalah ruang kerja dan bermain saya. Di sana ada koleksi buku saya dan suami, TV, ampli, meja kerja, perkakas menggambar, dan sebagainya. Mirip kos-kosan lah pokoknya, minus kasur aja. Hehe. Saya suka menghabiskan waktu di sana untuk menggambar, bekerja, atau hanya nongkrong. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana rasanya menikah? Hihi, untuk ukuran pengantin baru yang sudah berpacaran 5 tahun dan satu bulanan menikah, kehidupan pernikahan awal-awal bulan ini lumayan menyenangkan. Kenapa? Ya menyenangkan lah, karena akhirnya saya bisa ketemu orang yang saya sayang tiap hari. Dulu waktu pacaran (setelah saya lulus dan kerja terutama) ketemu cuman seminggu sekali dua kali karena kami sama-sama sibuk kerja. Sebagai seorang perindu jelas saya sering tersiksa. Uda kerja capek, gak dapet asupan nutrisi di luar makanan lagi. Heheu. Tapi sekarang saya puas banget bisa ketemu si doi tiap hari, selalu ada orang yang bisa diajak ngobrol bareng langsung (enggak lewat hp), bisa ndusel-ndusel, seru deh. Duh maaf ya geng, namanya juga pengantin baru. :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya bersyukur banget punya suami yang ternyata setelah menikah jadi tambah super lagi. Lebih perhatian, lebih penyayang, lebih sabar, suka menolong yang lemah. :D Saya juga bersyukur punya ibu mertua yang baik dan santai banget kayak di pantai. Bahagia deh. Semoga yang baik-baik ini terus berlangsung tak terbatas dan tak terhingga di kehidupan pernikahan kami dan kita semua. Katakan 'amen', AMEEENN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-56193546750082850412015-09-03T15:17:00.000+07:002015-09-03T15:17:33.785+07:00Bisa Aja Ah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Iop</b>: Ayo ah, makan enak<br />
<b>Ndoro</b>: waiki. sabtu biasanya aku dah makan enak og.<br />
<b>Iop</b>: cieee. prikitiw<br />
<b>Ndoro</b>: ekekeke<br />
<br />
<br />
fyi: Weekend adalah <i>quality time</i> kami berdua. Kegiatan yang biasanya kami lakukan selama <i>weekend</i> : Guling-gulingan, nonton film, dengerin musik, belajar bareng, bahkan malah ngerjain kerjaan masing-masing di rumah. Maklum pasangan sibuk. Hualah!<br />
Memasak juga jadi salah satu aktivitas favorit yang kami lakukan bersama. Makanya, ya gitu deh waktu doi bilang biasa makan enak di hari Sabtu, hihiu, bisa aja ah~~~~ slepret juga ni! :></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-44163364559999264242015-06-14T08:54:00.002+07:002015-06-14T08:54:32.260+07:00Mamah Gajah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Aku masih ingat benar ketika
masa-masa awal kuliah aku sering homesick, selalu rindu rumah dan mamah gajah.
Sering mewek dan melankolis kalau ingat rumah. Jogja masih sangat asing. Teman
masih satu, atau mungkin dua. Belum ada yang bikin betah di Jogja. Aku bahkan
punya blog pribadi dan seorang gebetan yang bisa aku temui di dunia maya
sebagai pelarian. Ketika teman-teman yang lain akan nongkrong berkelompok,
entah makan atau ngobrol bersama ketika istirahat usai kuliah, aku justru
menyendiri di ruang multimedia. Berselancar di dunia internet. Menghabiskan
waktu di sana. Biasanya nulis blog, nulis email bertukar kabar dengan gebetan,
dan main sosial media. Begitu setiap hari. Lha gimana mau dapet teman?</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Beberapa tahun kemudian, banyak
perubahan mulai muncul. Aku mulai punya beberapa teman segeng. Aku mungkin
masih rutin berkunjung ke ruang multimedia, tapi tidak lama, tidak menghabiskan
waktu istirahat di situ. Seperlunya saja. Aku juga mulai ikut kegiatan kampus:
band-band-an dan pecinta alam. Penyakit homesick masih muncul tapi tidak
sesering dulu. Mamah Gajah mulai kehilangan aku. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku mulai jatuh cinta, pacaran
dengan si ini dan si anu, dan aktif di kampus. Menjelajah tempat-tempat keren
dalam acara pecinta alam. Melakukan banyak hal yang seru, tak terlupakan,
berbahaya, dan luar biasa yang tidak akan pernah aku lupakan seumur hidup.
Sekarang aku bahkan rindu sekali melakukan hal memacu adrenalin atau sekadar
tracking di alam terbuka. Sungguh, rindunya membayang-bayang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku juga aktif band-band-an. Aku
belajar nyanyi, belajar main beberapa instrument: drum, gitar, dan mencoba
berbagai lagu. Manggung di kampus sendiri, di kampus orang, dan di panggung
lumayan besar di mana anak-anak kampus lain nonton juga. Selalu nervous dan
sakit perut ketika mau manggung, tapi aku menikmatinya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku mulai jarang pulang, mamah
gajah semakin jauh. Kami mulai jarang komunikasi, jarang ketemu, sering
berantem. Mamah gajah mulai sering sekali bilang “Kamu berubah”. Yang tentu
saja menurutku, kalimat itu punya arti yang tak enak. Aku mulai malas membalas
smsnya. Hubungan kami jadi berjarak. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tentu saja posisi mamah gajah
sudah tidak lagi seperti dulu. Mamah gajah bukan lagi pelarian pertamaku, atau
orang pertama yang aku tuju ketika sedang senang atau sedih. Aku merasa sudah
cukup dewasa untuk bisa lepas dari bayang-bayang seorang ibu. Aku merasa sudah
saatnya dilepas untuk segala pilihan yang kuambil. Terutama ketika aku sudah
lulus, mulai bekerja, dan menjalin hubungan serius dengan seseorang. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hampir semua kucurahkan untuk
kehidupan di Jogja. Untuk pekerjaan, untuk teman, untuk kekasih yang sangat aku
sayangi. Aku sangat keras kepala untuk banyak hal, termasuk soal asmara. Mamah
Gajah kehilangan aku.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sampai suatu hari aku mengambil
keputusan besar. Beberapa kali kami adu argumen karenanya. Sebagai seorang ibu
yang telah membesarkanku, tentu mamah gajah merasa sangat berat untuk merestui
dan menghargai keputusan yang aku ambil. Waktu berlalu, aku menunggu, mamah
gajah menunggu. Kami melunak. Hubungan kami mulai membaik. Mamah gajah merestui
dan menerima keputusan yang aku ambil. Dia bahkan mendukungku penuh, bertanya
apa rencanaku ke depan, dan mendengarkan dengan tekun mimpi-mimpi yang sudah aku
bangun, dan perasaan-perasaanku. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku tahu persis cintanya tidak
pernah berubah. Cinta seorang ibu kepada anaknya. Pagi ini, ketika bangun tidur
dan menyalakan hp, aku mendapat sms darinya. Mamah gajah bercerita kalau dia
baru saja dilecehkan orang ketika sedang gowes (bersepeda) jam lima pagi ini.
Mungkin aku tidak cukup kaget mendengar ceritanya karena terlalu banyak cerita
ngeri yang sekarang beredar. Tapi aku marah, sangat marah karena orang yang aku
sayangi dan selalu mendukungku disakiti. Aku hanya bisa mengetik kalimat, “Astaga,
ati-ati mah, besok lagi jangan gowes jam segitu. Bahaya!” yang mungkin saja
belum mampu menenangkan perasaannya yang pastinya shock dan emosi berat. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pagi ini aku menulis, setelah
begitu lama tidak menulis. Aku berdoa agar setiap orang yang aku sayangi selalu
dilindungi Tuhan. Untuk mamah gajah, untuk kakakku, adikku, papahku, ndoro, dan
teman-temanku. Aku akan melindungi mereka yang aku sayangi. Aku akan berusaha
meluangkan waktu lebih banyak untuk mereka dan berjanji akan selalu ada ketika
mereka butuh. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk mamah gajah, terima kasih mah
sudah menjadi ibu yang luar biasa. Mamah adalah satu dari satu juta. Seorang ibu
yang memiliki jiwa yang begitu besar. Suatu hari ketika aku punya anak, aku
ingin jadi ibu seperti mamah. Yang kuatnya melebihi logam paling kuat, dan yang
cintanya besar melebihi alam semesta. You know I always love you, Mom. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-25372107871995725112015-03-10T10:45:00.001+07:002015-03-10T10:45:53.270+07:00Tentang Apa Saja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kali ini aku mau menulis tentang apa saja. Apa saja yang terlintas, apa saja yang sudah kualami, apa saja yang ingin aku lakukan, dan apa saja yang kurasakan. Pokoknya apa saja. Random ya? Iya, biarin. Mungkin dibuat poin aja kali ya biar kesannya lebih rapi (padahal tetep random). :p<br />
<br />
1. Hampir sebulan sejak aku pindah kantor. Hanya pindah bangunan saja sebenarnya, masih di perusahaan yang sama. Masih mengedit dan berkutat dengan tulisan-tulisan orang. Senang? Jujur saja lebih senang. Lokasi lebih dekat, tinggal berjalan kaki untuk menuju kantor. Selain go green dan hemat, badanku rasanya sehat sekali. Setiap hari berkeringat. Bukan hanya berkeringat karena terik matahari dan karena kadang udaranya gerah, tapi karena aku rajin bergerak. Berjalan pulang pergi kerja, mengangkut beberapa kardus buku naik turun tangga, dan lain-lain. Baru kusadari banyak gerak bikin aku lebih bahagia. Aku juga bisa ngantor dengan celana pendek atau rok tanpa takut betisku terbakar. Hahaha! Oya, selain itu, aku juga jadi kenal lebih banyak orang baru karena kantor kami berdampingan dengan Dongeng Kopi. Rame dan lebih seru.<br />
<br />
2. Aku belum cerita di sini ya, kalau meja belajar sekaligus meja kerjaku baru? (Baru 3 bulan) Hehehe. Fyi, aku cinta sekali dengan meja kerjaku. Sungguh tepat keputusanku untuk membeli meja kerja itu setelah galau cukup lama. Meja kerjaku adalah segalanya setelah seperangkat gadget, buku, sepatu, dan alat gambarku. Dia cinta kesekianku. Aku bisa menghabiskan berjam-jam di meja kerjaku, mengedit, menggambar, belajar, nonton film, berselancar di dunia maya, membuat lagu, merindukanmu. Hehehe. Aku punya dunia sendiri dan tenggelam di sana. Rasanya bahagia saja punya kehidupan, aktivitas, dan pelarian sendiri di luar pekerjaan, pertemanan, dan asmara.<br />
<br />
3. Sekarang, aku sedikit-sedikit belajar untuk tidak terlalu peduli dengan apa yang orang lain pikirkan atau bicarakan tentangku. Tentu saja yang negatif. Tidak mau terlalu sensitif dan takut jika dimusuhi, dikritik, atau diolok-olok. Aku berniat untuk memperlakukan orang seperti dia memperlakukanku. Sebab sudah terlalu sering sakit hati dan dongkol karena memperlakukan orang layaknya memperlakukan diri sendiri. Hahaha! sakke.<br />
<br />
4. Sepertinya sejak aku kenal kamu, aku jadi males neko-neko. Rasanya ingin jadi orang yang biasa-biasa saja. Aku gak mau terlalu ngoyo untuk bisa kaya, sukses, atau dikenal banyak orang. Aku gak mau lelah mikirin bagaimana mencapai puncak karier atau masa depan yang gilang gemilang. Aku hanya mau terus melakukan apa yang aku senang, menjalani hari dengan penuh semangat, dan berusaha tidak menyusahkan orang lain. Syukur kalau dengan melakukan apa yang aku senang, itu bisa bikin orang lain senang pula. Syukur lagi bisa lebih banyak memberi.<br />
<br />
5. Kalaupun kelak aku punya duit banyak dan bisa beli apa saja, aku harap kakiku masih selalu berpijak di tanah. Semoga aku bisa selalu rendah hati apa pun keadaannya dengan apa saja yang aku miliki.<br />
<br />
6. Aku berharap aku bisa selalu menjaga ritme dan jadwal menggambarku. Aku ingin lebih sering menggambar, membaca, menyanyi. Eksplor lebih banyak lagi.<br />
<br />
7. Oiya, Sabtu yang lalu akhirnya aku selesai membaca sebuah novel yang menurutku oke sekali. Judulnya AMBA karya Laksmi Pamuntjak. Rasanya sudah lama sekali tidak menghabiskan satu novel berkualitas karya penulis Indonesia. Menurutku, meski tempo ceritanya lambat dan agak datar di awal, novel ini keren kok. Bikin pembaca jadi emosional dan kebawa alur ceritanya. (Karang yo cah drama cinta-cintaan :p) Konon ada yang menandingi novel ini, kata seorang kawan. Dengan tema yang mirip-mirip, tapi katanya sih lebih realistis. Tidak sedrama "AMBA". Judulnya "Pulang" karya Leila S. Chudori. Belum baca nih, kudet banget. Mungkin kudu beli novelnya dulu kali ya. Beliin dong, hihi :p<br />
<br />
8. Masih sering dan selalu kangenan. Yah begitulah. :')<br />
<br />
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-80536676497176713612015-01-19T14:41:00.001+07:002015-01-21T11:52:54.590+07:00Kembalinya Anak yang Hilang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Akhir pekan kemarin adalah akhir pekan yang menyenangkan. Salah satu hal yang membuatnya berkesan adalah karena kembalinya si 'anak yang hilang'. Si 'anak yang hilang' ini adalah kawan baikku. Meski suka mutung, hatinya sangat baik. Kami sering pergi bersama, kadang hanya berdua, kadang bersama kawan yang lain, ke mana saja. Lebih sering makan bersama. Dia ahli sekali soal kuliner nyelempit. Dan aku suka sekali makan enak dan dibawa pergi ke mana saja. Semakin jauh semakin senang. Apalagi jika aku belum pernah ke tempat itu sebelumnya. Itulah latar belakang pertemanan kami. Jalan-jalan jauh, untuk makan enak. Meski tentu juga tidak jarang bahwa kami, satu sama lain sering minta ditemani untuk urusan di luar jalan-jalan dan makan-makan.<br />
<br />
Beberapa waktu yang lalu ia sempat menghilang. Yang kutahu, dia mutung padaku karena menurutnya aku hanya menghubunginya ketika butuh. Meskipun tentu saja aku tidak pernah punya maksud demikian. Sejak kutahu dia mutung denganku, aku tak pernah menghubunginya. Tentu aku juga dongkol karena aku dianggap seperti itu. Tapi aneh, berbeda dengan orang lain yang dia mutungi, sesekali aku masih dihubunginya. Terakhir kali, dia justru ke kontrakanku, minta tolong untuk mengobati lukanya, karena dia habis jatuh di jalan. Singkat cerita, tak lama setelah ia menghilang dariku ia juga menghilang dari teman-teman yang lain. Tak ada yang tahu ada apa dengannya dan ke mana dia. Paling kami hanya dengar kabar sedikit bahwa dia sedang berbisnis. Tapi selalu tak jelas.<br />
<br />
Setelah acara menghilang yang cukup lama dan misterius, kami dipertemukan kembali. Waktu itu untuk acara jagong nikahan kakak kelas di luar kota, dan yang terakhir kemarin hari Minggu. Hahaha lucu saja sih. Ketika dia datang ke kosku, aku masih kucel belum mandi, sedang menikmati <i>me time </i>dengan makan gudeg basah dan menonton ulang <i>Running Man</i> tanpa bosan. Tak lama kami basa-basi menanyakan kabar, dia mengajakku makan. Aku yang masih kenyang karna baru saja selesai makan gudeg basah tentu saja enggan. Tapi tak tega juga sama doi yang belum sarapan sedari pagi. Akhirnya aku mau menemaninya makan, ke mana saja terserah, asal aku tak perlu mandi dulu. Hehehe, hari libur meeenn.<br />
<br />
Dia bilang bahwa kami akan makan di tempat yang sangat jauh. Dan aku menyanggupi. Dia bilang aku tidak boleh mengeluh karena sudah menyanggupi. Sial, dipikir sini tukang ngeluh pa ya. Anyway, kami akhirnya meluncur. Sepanjang jalan aku bertanya-tanya dalam hati, ke mana aku mau dibawanya. Sampai perempatan ringroad selatan jalan paris, aku bertanya,"Kita mau ke Mbah Marto po?" Dia bilang <i>enggak</i>, <i>lebih jauh lagi</i>, katanya. Aku tanya lagi,"Aku udah pernah?" Dengan yakin dia menjawab <i>belum. </i>Oke <i>fine.</i> Karena aku suka kejutan. Aku manut saja. Anteng.<br />
<br />
Agak salah kostum karena aku mengenakan celana pendek dan sepatu sandal karet. Aku tidak menyangka bahwa selatan saat itu cukup panas. Lumayan meringis nahan panas sih. Tapi tetap aja <i>stay cool</i> dalam perjalanan. Untung juga pemandangan kanan kiri adalah hamparan sawah hijau yang menghanyutkan. Masuk Kabupaten Bantul aku mulai rileks, suka sekali suasana jalan raya utamanya. Banyak sekali pohon yang menaungi. Jadi ingat, pertama kali aku lewat jalan rindang Bantul itu adalah dengan seseorang. Melarikan diri dari Jogja yang penuh abu paska erupsi merapi untuk menuju Pantai Samas. Seingatku itu adalah hari terindah sepanjang hidup. Hehehehe<br />
<br />
Mungkin karena sudah sangat lapar atau karena jalanan sepi, kawanku ini memacu motor kencang sekali. Aku sempat ketakutan, dan memegang pundaknya. Berdoa dalam hati semoga kami bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dan syukurlah, kami sampai di tempat tujuan dengan selamat. <span style="background-color: #6aa84f; color: #f1c232;"><a href="http://resepumi.net/bebek-goreng-pak-wid-bantul-jogjakarta/" target="_blank">Warung Makan Pak Wid</a>, </span>spesial bebek goreng, ayam goreng, dan menthok. Di situlah aku mengenal bebek goreng terenak yang berbeda dari bebek goreng yang pernah kumakan. Cukup garing, tapi tidak terlalu kering. Dagingnya lembut sekali, gurih, dan yang unik ada rasa manis yang muncul setelah dikunyah. Maaf ya, jangankan kalian, aku yg menulisnya saja tersiksa. Entahlah kapan lagi bisa ke sana.<br />
<br />
Suasana warung Pak Wid yang sejuk dilengkapi pemandangan hijau sawah menyempurnakan menu makan siang kami. Usai makan, kami ngobrol ngalur ngidul. Akhirnya aku tau ke mana saja kawanku selama ini. Setelah cerita panjang lebar, aku baru <i>ngeh </i>kalau ternyata kami punya satu kesamaan. Sama-sama sensi soal janji. Hahaha. Cuman bedanya dia bisa mengekspresikan kedongkolannya pada seseorang yang mengingkari janji dengan jurus mutung dan menghilangnya. Sedangkan aku, hah<span style="background-color: white; color: #545454; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small; line-height: 18.2000007629395px;">!</span> cuman bisa memendam, sok-sokan bilang <i>yawis gpp</i> pada diri sendiri dan orang lain, padahal tenggorokan rasanya kayak kejepit pintu. Mungkin kelak umurku tidak bisa panjang mengingat kebiasaan jelek yg satu ini. heuu~<br />
<br />
Pulangnya, setelah hampir kering dan kemripik karena disengat matahari di selatan, sampai Gejayan kami diguyur hujan super deras. Padahal sedikit lagi sampai kosan. Kawanku hanya membawa jas hujan egoisnya. Walhasil aku basah kuyup. Tapi entah kenapa menyenangkan sekali acara hujan-hujanan kemarin itu. Sampai kosan aku mandi besar. Lalu melanjutkan cerita-cerita kami yang lain lagi.<br />
<br />
Ketika hujan mulai reda, dan hari sudah sore dia pamit pulang. Senang rasanya anak yang hilang kini sudah kembali. Senang juga<i> weekend </i>ini berjalan seru dan tidak sepi karna ada seorang kawan menemani. Semoga dia selalu baik-baik saja, semoga tugas akhirnya sukses. Amin.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-81595269101641724992015-01-15T14:19:00.000+07:002015-01-15T14:20:04.731+07:00Janji<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Terlalu banyak orang yang menjanjikan macam-macam dan tidak menepatinya. T e r l a l u b a n y a k. Jadi mari kita buat kesepakatan. Jangan menjanjikan atau berkata apa pun yang sulit kamu tepati atau yang membuat orang lain berharap padamu. Tidak ada orang yang tidak berharap ketika kamu menjanjikan sesuatu atau menyanggupi sesuatu. Bagaimana kalau menyuruh orang untuk tidak terlalu berharap? Ah, itu kejam. Apalagi jika harapannya tidak muncul begitu saja, tapi karena ada yg membuatnya berharap. Jadi mari kita hidup tenang dan damai dengan tidak mudah menjanjikan sesuatu, tidak mudah memberikan harapan, belajar untuk komit pada kata-kata yang kita ucapkan, dan belajar untuk selalu menepati janji. Semoga selamat sampai tujuan!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-64713730418833804632015-01-11T18:03:00.003+07:002015-01-11T18:04:35.202+07:00Di Hari Minggu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tadi siang aku sempat nonton sebuah film berjudul "God Help the Girl". Menurutku gak terlalu bagus sih. Cuman film itu terasa nyentrik dan menarik. Bisa dibilang drama musikal anak muda yang rada random. Bercerita tentang seorang gadis yang suka nyiptain lagu dan punya masalah sama kejiwaannya. Anyway, tidak terlalu jelas latar belakang masalah kejiwaannya, (atau aku aja yg gak fokus nonton. seperti biasa haha!) tapi lagu-lagu yang dia ciptakan bagus bagus. Liriknya simpel, musiknya asik. Dia dan dua temannya James dan Cass akhirnya bikin band dan bermusik bersama. Intinya, setelah nonton film itu, aku kemudian mati gaya. Jogja siang ini panas sekali.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Kemudian aku duduk di meja kerjaku, kubuka pintu lebar-lebar agar udara panas keluar dan angin luar yang cukup sejuk tapi kering dan gersang, masuk. Aku sempat membuat pembatas buku kecil-kecilan. Setelah itu, membuat sebuah lagu kecil-kecilan juga. Hehehe. Kalau penasaran, bisa kamu dengarkan<span style="color: #3d85c6;"> <a href="https://soundcloud.com/yovisudjarwo/di-hari-minggu" style="background-color: #f1c232;" target="_blank">di sini.</a></span> Kalau tidak penasaran juga tidak apa-apa sih. Semoga Minggumu menyenangkan.</div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-59609774088758759602014-12-21T10:03:00.000+07:002015-01-07T05:08:51.171+07:00Adit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dulu waktu SMA pernah suka sama seorang cowo. Teman sekelas. Sesuai dengan karakterku, menyukai lelaki sepantaran itu tidak biasa. Tapi kalau sampai itu terjadi, berarti lelaki itu benar-benar spesial. Tentu saja spesial menurutku. Gak perlu ganteng ataupun kece seperti lelaki-lelaki lebih tua yang kutaksir, tapi harus menyenangkan. Nah, si Adit ini demikian. Dia teman sekelasku yang menyenangkan.<br />
<br />
Waktu itu kelas tiga SMA. Kami bisa dibilang satu geng gitu. Geng gong. Hehehe. FYI, satu geng isinya tiga orang cewek dan dua orang cowok, termasuk si Adit. Yang menarik dari dia? Sebentar, sabaaar. Mungkin aku gambarkan dulu dia secara fisik. Tidak ganteng sih, tidak tinggi juga. Rambutnya lurus, hitam. Kulitnya coklat. Kalau tertawa lucu sekali. Gigi depannya tidak rapi, jadi kadang suka tampak rada mrongos, padahal tidak juga. Orangnya hangat sekali, kayak hape lagi dicas. Hehe.<br />
<br />
Dia anaknya sederhana. Motornya waktu itu <i>Honda Astrea</i> jelek. Seragamnya juga tidak putih bersih apalagi dari bahan kain yang mahal. Kupikir memang dari keluarga sederhana. Baru setelah cukup lama kenal dia dan main ke rumahnya, aku baru tahu dia anak orang kaya. Rumahnya besar dan bagus banget. Sempat kaget aja sih, gak percaya. Padahal dia bisa saja tampil kece kalau dia mau, bisa bawa mobil kalau ingin terlihat wow seperti teman-teman borjuis yang lain. Tapi itu yang spesial dari Adit. Dia sangat rendah hati dan sederhana. Dia juga tenang, gak seperti cowok lain yang suka ribut, slengean, sok jagoan, sok kegantengan dan sok-sok yang lain. Emang kelihatan cupu dan gak jantan sih, tapi tetap menarik kok. Lagi-lagi menurutku. HAHAHA. Yang aku suka dari dia, cukup banyak. Selain kalem, tenang, gak pernah kelihatan sedih, dan gak neko-neko, dia itu, lagi-lagi hangat dan perhatian. Aku paling suka ketika kami sedang mengobrol dan bercanda, dan aku sedang melucu atau menggoda dia, dia tertawa sambil mengusap-usap kepalaku, kadang ketika dia begitu gemas, dia tidak segan untuk membuat rambutku acak-acakkan. Dia juga tak jarang merangkulku. Bikin meleleh saja. (seperti anjing, aku selalu suka usapan atau sentuhan di bagian kepala. Suka sekali.) Dan satu lagi, dia selalu harum. Enak sekali baunya. Sempat penasaran waktu itu dengan parfumnya. Baru kemudian kutahu kalau dia pakai parfum <i>Bellagio</i>. Parfum lho ya, bukan cologne.<br />
<br />
Dia bahkan punya panggilan khusus buatku, yaitu Yuyup. Sebagai cewek normal yang suka <i>cute little things</i> siapa yang gak termehek-mehek coba? Aku malah lupa panggilan khususku buatnya. Nama kecilnya jika di sekolah sih, Otong. Tapi aku benar-benar lupa nama panggilan kesayangan apa yang kusematkan untuknya. Payah. Dia juga sering mengataiku atau memanggilku "dudut". Rasanya rela saja waktu itu dipanggil "dudut" kalau sama dia, meski jutaan kali.<br />
<br />
Oiya, dia pandai sekali bermain gitar. Berbeda dengan kebanyakan teman cowokku yang lebih suka musik rock, dan memainkan distorsi ketika ngeband, si Adit lebih suka lagu <i>easy listening</i>. Dia piawai bermain gitar akustik, petikannya aduhai. Aku suka sekali melihat dia bermain gitar, melihat jari-jarinya menari. Apalagi kalau memainkan musik klasik. Kadang aku suka sok manja minta diajarin petikan atau gitaran lagu-lagu ini dan itu, biar aku bisa melihatnya bermain gitar secara eksklusif, dan dekat-dekatan. Biarin, aku memang hina.<br />
<br />
Semakin lama, aku semakin suka padanya. Dan si Adit ini, entahlah. Hingga suatu hari, aku tidak masuk sekolah karena sedang sakit. Sakit biasa sih, demam gitu. Pas lagi tidur-tiduran, si Adit sms. Dia nanya kenapa aku gak masuk sekolah. Seperti biasa dia mengolok-olokku. Aku sih bahagia saja diolok-olok sama dia. Hmft, males. Sampai tiba-tiba kuberanikan untuk bilang 'suka' ke dia. Dengan bahasa yang nyantai sih. Seingatku, aku bilang gini,"Dit, kamu tau gak sih kalau aku suka kamu?" Setelah aku kirim smsku waktu itu, aku langsung <i>nervous</i>, tapi masih terkondisikan sih. Entah, mungkin karena sedang gak enak badan, bisa juga karena aku tahu Adit gak mungkin jahat kalaupun dia gak suka padaku juga. Dan tidak berapa lama, dia balas smsku. Katanya (seingatku), "Iya, pakdheku, tanteku, omku, mamaku, papaku, juga suka aku."<br />
Usai membaca balasan smsnya, aku tidak patah hati atau menangis. Aku justru tertawa. Dan kemudian tidur lagi. Bagiku, itu jawaban paling keren yang pernah aku dapat ketika bilang suka ke cowo.<br />
<br />
Esoknya pun kami biasa saja. Masih hore-hore kalau bertemu, masih suka saling mengolok, dan dia masih suka melancarkan jurus mengusap-usap kepalaku dan merangkulku. Aku masih suka ngrampok hp-nya, untuk kubuat mainan dan selfie. Masih suka sok-sok an minta diajarin bermain gitar untuk lagu tertentu.<br />
<br />
Hingga suatu hari, aku, beberapa kawan, dan Adit janjian untuk latihan band bersama. Waktu kami sudah kumpul semua, dan Adit belum datang, aku gelisah. Gelisah kangen sebenarnya.Hehehe. Lalu kutanya salah satu kawan, kemana si Adit ini. Lalu kawanku menjawab bahwa Adit nelat karena harus menjemput pacarnya dulu. Hari itu aku patah hati. Tidak sampai membuatku menangis sih, cuman sedih saja karena dia ternyata sudah punya pacar. Dan pacarnya HOT sekaleeeeeee. Hahahaha. Sial. Baru sekarang aku tahu itu yang namanya di-<i>friendzone-in. </i><br />
<i><br /></i>
Pagi ini entah kenapa, jadi teringat si Adit usai baca komik <i>Sunset on Third Street</i> dan pipis di kamar mandi. Padahal komiknya juga gak ada hubungannya sama dia. Kadang memori dan kenangan suka aneh, suka muncul tiba-tiba seperti mas kos nagih listrik. Trus ya kutulis saja, menarik soalnya untuk diceritakan.<br />
<br />
Sekarang, entah sudah berapa tahun tidak ketemu Adit, dan entah kapan juga ketemu dia terakhir kali. Sepertinya pas nunggu ngambil ijazah SMA. Aku bahkan sudah lupa nama lengkapnya. Jadi gagal untuk mencari jejaknya di dunia internet. huhuhu. Semoga dia selalu sehat dan bahagia. Semoga dia selalu jadi Adit yang sederhana, rendah hati, hangat, dan menyenangkan.<br />
<br />
Duh jadi kangen sama seseorang yang hangat, sederhana, dan perhatian juga. uhuk keselek mouse. Hehehe.<br />
Selamat hari Minggu ya! </div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-51086299389596597642014-12-19T07:12:00.001+07:002014-12-19T07:17:26.975+07:00MENIKAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semalam, sebenarnya dimulai sejak
sore. Aku dan beberapa kawan dekat makan bersama. Ada yang sedang ulang tahun
dan berbaik hati menraktir. Tadinya kupikir akan menyenangkan karena kumpul
bersama dan apalagi ditraktir makan. Jarang-jarang acara ini terjadi. Kumpul
bersamanya, ditraktirnya juga. Apalagi kami sudah punya kesibukan
masing-masing. Tapi memang menyenangkan sih jadinya. Hehehe. Apadeh.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Topik yang diobrolkan ketika
kumpul sepertinya selalu klise, sesuai umur dan kesibukan. Dulu waktu kuliah,
ketika kumpul yang dibicarain gak jauh-jauh dari soal perkuliahan. Ngomongin
dosen lah, akademik lah, skripsi lah,
tugas lah, gosip terbaru, ya seputaran itu paling. Tentu saja kini sudah banyak
berubah. Beberapa dari kami sudah bekerja, beberapa masih sekolah tingkat
lanjutan, ada yang baru saja lulus tingkat lanjutan, sisanya belum lulus dan
sedang bekerja. Hehehe.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena sudah seperempat abad dan
sudah kedaluwarsa jika membicarakan perkuliahan, maka topik malam tadi sedikit
naik tingkat. Bukan naik tingkat ding sebenarnya, cuman disesuaikan sama umur
dan, dan apa ya, dan pikiran orang pada umumnya di usia segitu. Ah ribet.
Intinya topik semalam itu didominasi oleh topik tentang pernikahan dan film <i>Senyap</i>. Hehehe. Lalu?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jadi kawanku yang berulang tahun
ini akhirnya memutuskan untuk menikah tahun depan, dan depannya lagi. Dua tahun
lagi maksudku. Dan baginya, ini sebuah pencapaian. Mengingat selama berpacaran
bertahun-tahun dan diajak menikah berkali-kali oleh pacarnya dia selalu
menolak. Jadi mungkin ia akhirnya lega karena berani memutuskan menikah dua
tahun lagi. Atau senang karena dua tahun lagi akan menikah. Akhirnya yaa…. Lalu
satu kawanku yang lain juga sedang membicarakan pakaian dan persiapan
pernikahan gitu deh. Tipikal wanita pokoknya, rumpik cyiiin! :D</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Btw, kami sempat berbincang agak
serius tentang pernikahan. Pandangan kami tentang pernikahan begitu. Bukan
kehidupan setelah pernikahan sih. Lebih ke menikah itu sendiri kali ya. Edun, opo jal? Dari satu tema itu saja, ada beberapa
pandangan yang muncul. Ada kawan yang bilang bahwa menikah atau pernikahan adalah
siklus hidup, ada yang bilang itu keharusan, kewajiban. Ada juga yang tadi
bilang menikah adalah sebuah <i>achievement</i>
atau pencapaian. Apa saja boleh laaah kalau sama saya mah. heu </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kalau kamu tanya apa itu pernikahan
menurutku, simpel aja sih. Ada dua, ini juga jawabnya gak mikir lama. Ngasal.
Entah kenapa aku pikir, pernikahan itu adalah sebuah pilihan dan juga hoki.
Sederhana aja, karena ada orang yang ingin menikah, dan ada yang tidak. Jadi
pernikahan itu bisa kusebut sebagai pilihan. Sedangkan kenapa hoki. Lha iyalah.
Kalau kita sudah memilih akan menikah, tapi ternyata gak nemu-nemu pasangan
gimana? Kan gak hoki namanya. Ataupun kalau sudah punya pasangan tapi ternyata malah
pasangannya gak mau nikah atau malah embuh. Kan tambah gak hoki tho? Mesakke, hiks.
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itu tadi jawaban ngasal yang
simpel aja sih. Karena gak semua orang punya pandangan yang sama, gak semua
orang punya keinginan yang sama, yaitu menikah. Sempat gak enak juga tadi
karena beberapa teman masih jomblo, dan beberapa sindirian muncul (ke
guwe :p). Tapi selalu ada pelajaran sih
yang bisa dipetik dari setiap pertemuan kami. Untuk kali ini hikmahnya agak
maksa. Seperti hikmah-hikmah sebelumnya. hehee</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memang ya, sebagai seorang wanita,
dilamar, diajak menikah, dan akhirnya menikah adalah sebuah kebanggaan,
kebahagian yang luar biasa. Gitu sih denger-denger. Hehehe. Tapi sekali lagi,
gak semua orang berhoki dan punya pandangan yang sama lho. Jadi ya, gimana ya.
Yagitu deh. Sewajarnya aja kali ya. Lebih menghargai orang lain aja. Hahahah
opo yop rak cetho! :p </div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ya pokoknya, sebagai perempuan aku
bisa mengerti. Dan ikut berbahagia tentu saja dong kalau ada teman yang
berbahagia. Ya kan ya kan? Yawis lah, kerja dulu ah. Demi sesuap nasi. hehehe </div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-49572577504703239102014-12-12T19:16:00.000+07:002014-12-12T19:16:23.281+07:00Puisi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sudah lamaaaaaaaaa sekali tak pernah membuat puisi. Kapan ya terakhir kali? Rasanya kemampuanku berpuitis ria mulai pudar. Aku juga lebih realistis, meski masih menye-menye dan akan tetap menye-menye. Hidup menye-menye! HAHAHA. Tapi kali ini aku sedang ingin menulis puisi. Seperti puisi-puisiku sebelumnya, yang aku buat berdasar perasaanku saat itu dan biasanya untuk orang spesial, maka begitu pula puisi ini. Judulnya: Ndoro<br />
<br />
Sejak pertemuan pertama kita, aku sudah rindu.<br />
Sampai sekarang, sampai mati mungkin masih rindu.<br />
Aku tidak sedang berjanji. Aku tidak menggombal.<br />
Sudah kubilang aku rindu!<br />
Jika aku bilang rindu padamu, itu serius.<br />
Mungkin akan meledak jika tidak kukatakan.<br />
Kau boleh bilang, "iya", boleh bilang, "aku juga"<br />
lebih bagus langsung memelukku, atau menciumku.<br />
Jika aku tidak bilang rindu, itu berarti aku masih bisa memenejnya dengan baik.<br />
Percayalah, aku tak pernah tak rindu kamu.<br />
Ndoro, sekarang aku sedang sangat sangat sangat rindu.<br />
Aku sudah tidur berjam-jam, aku sudah menggambar, aku sudah membaca, aku sudah jereng mengedit naskah. Dan aku masih rindu.<br />
Ndoro, tolong aku,<br />
<br />
he he he.<br />
<br />
<br />
<br />
The end.<br />
<br />
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-54342910458191037772014-12-01T21:19:00.000+07:002014-12-01T21:23:42.699+07:00TAKUT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dulu waktu kecil, tak banyak hal yang membuatku takut. Beberapa hal yang aku takutkan kadang hanya sepele. Takut terlambat sekolah, takut kekenyangan karena bisa muntah, takut hujan karena rumah selalu bocor ketika hujan, takut dimarahi. Sudah. Tapi semakin dewasa, rasanya kok semakin banyak hal yang kutakutkan ya? Cuman aku atau memang semua orang mengalaminya sih?<br />
<br />
Kemarin, ketika hendak membeli makan di sekitaran kos, aku memutuskan jalan kaki. Ini jarang terjadi lho, aku kerap menggunakan motor untuk beli makan. Rasanya malas saja, sudah lapar, disuruh jalan kaki, masih harus nunggu makanan dimasak dulu, lalu jalan kaki lagi untuk pulang. <i>Selak</i> mati kelaparan. hehehe. Tapi kemarin itu beda, belum terlalu lapar, dan hari yang sore, hampir magrib, ditambah sehabis hujan rasanya menyenangkan. Akhirnya aku berjalan kaki. Gak terlalu jauh sih, paling seratus meter (ngarang). Berangkatnya masih santai-santai saja, sebab jalanan yang kulewati sepi sekali. Sampai di ujung jalan baru kutemui seorang bapak-bapak belum tua yang sedang teleponan. Pakai singlet dan celana hitam panjang. Kulihat, mau kusenyumin, lha kok matanya melotot seakan-akan mau bilang,"Ape lo liat2?!". Cuekin saja ah, batinku, aku lalu memalingkan pandangan dan melanjutkan perjalanan.<br />
<br />
Lingkungan kosku yang baru ini memang sangat berbeda dengan kontrakanku yang lama. Sepi, tak banyak orang dan kendaraan lalu lalang, variasi penjual makanan pun juga minim. Syukurnya dekat dengan toko, bengkel, tukang jahit, rumah sakit, sama kantormu. Ehem ihik.<br />
<br />
Pulang dari membeli makan, aku menyusuri jalan yang kulalui ketika berangkat tadi. Karna hari mulai gelap, aku agak was-was. Soalnya di sebelah barat kosanku, masih banyak tanah kosong yang berisi pohon-pohonan, rumput ilalang tinggi, semak-semak. Pokoknya gak jelas gitu. Kalau malam suasananya gelap dan senyap. Aku suka merasa <i>insecure </i>kalau ngelewatin daerah yang gelap, banyak pohon, dan sepi. Beberapa kali lewat di jalan ini selalu naik motor, yang sebel ya suka ada tikus gede banget lewat. Iya, itu salah satu hal yang paling aku takutkan, jijik, dan benci. Asli gak boong!! hih!!<br />
<br />
Dan benar saja, tengok sana tengok sini, langkah kaki kubuat bersuara dan berisik supaya tak ada tikus yang tiba-tiba lewat. Eh, lha kok malah liat tikus werog gede banget lagi di semak-semak. Sudah pasti aku terkejut dan buru-buru lari menjauh dari jalan itu. Beberapa meter sebelum sampai kosan, tiba-tiba banyak memori yang bermunculan di kepala. Tentang ketakutan. Kini di usia 24 tahun, banyak sekali yang kutakutkan:<br />
Takut ketinggian. Sempat jatuh ketika panjat tebing, jatuh beberapa kali di anak tangga, dan di tangga bambu, kematian seorang bapak di sekolah kakakku yang hanya beberapa meter dari sekolahku karena terjatuh dari tiang bendera, membuatku suka berpikiran jelek sekali ketika berada di ketinggian dan melihat orang memanjat.<br />
Takut jalan gelap yang sepi. Pernah diikutin orang asing sih di jalan sepi. Tapi untungnya gak kenapa-kenapa. Tambah takut lagi ketika banyak kasus pembacokan misterius di Jogja. Dih, ngeri banget kalau denger cerita-ceritanya.<br />
Takut tikus dalam bentuk apa pun. Besar, kecil, hidup, mati. Selalu terkaget-kaget sekaget-kagetnya kalau nemu di jalan. Tak lupa misuh-misuhnya. DAFUQ<br />
Takut kebelet pipis ketika perjalanan jauh. Bisa gak minum dan rela berhaus-haus ria daripada kebelet pipis dan busnya atau keretenya lagi asik-asiknya jalan.<br />
Takut hantu. Wah kalau ini biasa ya. Tapi bener deh, orang yang pernah punya pengalaman dengan makhluk-makhluk dunia lain pasti punya ketakutan yang sama. Dulu aku gak terlalu percaya dan cuek aja. Sekarang, bisa keringetan dan kaku mendadak kalau ngerasa horror.<br />
Takut ditolak sama ditinggalin orang terkasih. Ya gimana lagi, ditolak dan ditinggalin itu sakit je! sakitnya tuh di sini! (sambil nunjuk2 toket, eh dada :p)<br />
Takut Minthi mogok, takut kesepian, takut sakit, takut sama orang dewasa rese, takut tanggal tua. Hehehe<br />
<br />
Aku yakin setiap orang punya ketakutannya masing-masing. Kita gak boleh menghakimi ketakutan orang lain, karena mereka pasti punya alasan dan cerita di balik ketakutannya tersebut. Ada baiknnya membantu orang lain mengatasi ketakutannya bukan mencemoohnya. Tapi kalau takutnya ngeganggu orang lain dan lebay sih omelin aja. Jangan ragu. Hehehe. Oke, cuman mau cerita itu aja. Seneng bisa berbagi ketakutanku yang mungkin cuman satu atau bahkan gak ada orang yang pernah kuceritain. Sekarang jadi tahu kan kalian... cieeeee merasa spesial~~ :p</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-14525345856886055232014-10-19T12:15:00.001+07:002014-10-19T12:23:32.537+07:00www.yovisudjarwo.com<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Salam sejahtera bagi kita semua. Apa kabar teman-teman? Semoga selalu sehat dan bahagia ya. Kali ini aku mau memberikan kabar gembira bagi kita semua. Kita? elo aja ke...stop! Emang cuman mastin yang bisa kasi kabar gembira?! Hehehe. Jadi begini, atas dasar rasa cinta, kasih, dan sayangnya doi kepada saya, ia membuatkan saya sebuah web. Web ini bukan web biasa, ini web portofolio yang hanya berisi foto-foto dan gambar sketsa yang aku buat beberapa tahun terakhir. Tujuannya sih supaya lebih fokus dan produktif aja dalam berkarya. Syukur-syukur bisa go internasional dan dikenal banyak orang. Ya begitulah kurang lebih. *nggayamintaditoyor :p Jangan lupa main-main ya, insyallah bikin seger mata. Oh, jangan khawatir, blog ini masih terus jalan kok, semoga selalu ada waktu dan kesempatan untuk update. Kalau gak update, ya tinggal blogwalking ke link2 blog di laman ini yg update aja, haha maksa.<br />
<br />
Oke, begitu kira-kira kabar gembiranya. Jika tidak cukup menggembirakan bagi kalian, mohon maaf yang sebesar-besarnya. Salam! :><br />
<br />
sincerely,<br />
admin <a href="http://www.yovisudjarwo.com/" target="_blank"><span style="color: yellow;">www.yovisudjarwo.com</span></a></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-3322568456035110612014-10-07T11:22:00.001+07:002014-10-07T11:22:29.582+07:00Nude Drawing Project<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht-c-spS_AZZGk9mcIMcZFQQ887sJpsyV-RAvL7aG9XATSJQwoEjl_DSIR3f5GNNmQIm7s2ZAKqT-gQvqt8Fq-NtDc0tyDgt9fpAlobc-pQR3iWFrHPOA7c87e6QCVSrl4XCSz001EHTQ/s1600/DSCN0775.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht-c-spS_AZZGk9mcIMcZFQQ887sJpsyV-RAvL7aG9XATSJQwoEjl_DSIR3f5GNNmQIm7s2ZAKqT-gQvqt8Fq-NtDc0tyDgt9fpAlobc-pQR3iWFrHPOA7c87e6QCVSrl4XCSz001EHTQ/s1600/DSCN0775.JPG" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">#3 Nude Drawing Project</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">Natasha Gudermane-Melanie</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQJuwTVKm6JkkX1EfYher6bpx51D1y-TkBS5DDz_mKoDC5cy1VAL1yH2hnQ0O3glliILw0-kdZN3lYmRPkduT_lOM5EZDaZjaRO7zaG-evrrbknNVuwN5U5gu2-QspoUZvLFkuC9h0qY/s1600/DSCN0777.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvQJuwTVKm6JkkX1EfYher6bpx51D1y-TkBS5DDz_mKoDC5cy1VAL1yH2hnQ0O3glliILw0-kdZN3lYmRPkduT_lOM5EZDaZjaRO7zaG-evrrbknNVuwN5U5gu2-QspoUZvLFkuC9h0qY/s1600/DSCN0777.JPG" height="640" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">#2 Nude Drawing Project</span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; text-align: left;">"Natasha Gudermane- Leela"</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_SNHU9kE42rhyLq4pUOfqyY0x1_phWLJvZIfTp1PiO3yByJRlcFRr-S-No2ZVfoJp-OKaGXXQMl5m1FQaECZBIjbi9JJDjVVJMImz8UaVob25KpT9yblZhgqEyUh2hhXK9XDgELFV5rg/s1600/DSCN0782.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_SNHU9kE42rhyLq4pUOfqyY0x1_phWLJvZIfTp1PiO3yByJRlcFRr-S-No2ZVfoJp-OKaGXXQMl5m1FQaECZBIjbi9JJDjVVJMImz8UaVob25KpT9yblZhgqEyUh2hhXK9XDgELFV5rg/s1600/DSCN0782.JPG" height="640" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px; text-align: left;">1st nude drawing project. </span><br style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 18px; text-align: left;">"Floriane- Natasha Gudermane Photography"</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-86472695047992670242014-09-30T08:18:00.002+07:002014-09-30T08:18:43.972+07:00Kalau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Kalau sudah merasa enakan dan rindu aku, nomorku masih sama, kontrakanku belum pindah. <div>
Semoga masih ada sumur di ladang agar kita bisa menumpang mandi~</div>
<div>
Tetap semangat!</div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-48597106067694784852014-09-05T09:47:00.002+07:002014-09-05T09:47:50.438+07:00WISANGGENI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Minggu 31 Agustus 2014 lalu
adalah pertemuan kami yang kedua. Baru dua kali bertemu namun sungguh mencuri
perhatian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sehari-hari aku bekerja sebagai
editor di paruh waktu, dan perindu di penuh waktu. Ya tentu saja merindukan kamu.
Siapa lagi. Tapi ini sungguh aneh. Bukan, posisimu tidak tergantikan Sayang,
tenang saja. Cuman ada satu sosok lagi yang nyempil dan juga sering kurindukan
di penuh waktuku tadi selain kamu. Mesti kami tak banyak mengobrol, tapi
rasanya seperti sudah lama kenal dan sudah sering bertemu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Namanya Wisanggeni. Yah, sebut
saja Wisang. Dia tak pandai berbicara. Badannya kecil tapi larinya kencang, makannya
lahap, murah senyum, cantik seperti wanita padahal laki-laki, tak mudah
menangis, dan suka tertawa. Pokoknya menarik deh! Kamu juga kan yang
mengenalkannya padaku. Jadi jangan cemburu. Hihihi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sebelum kami bertemu, pakdhenya
yang tidak lain tidak bukan adalah kamu (hehe), cukup sering membahasnya. <b><i>Si
Wisang ini mukanya mirip aku waktu kecil, Iop..</i> </b>Begitu katamu, sambil
menunjukkan fotonya di <i>fesbuk</i>. Waktu
itu yang kulihat di layar adalah bayi gemuk dengan rambut lebat hitam yang menggemaskan.
Yah, percaya gak percaya sih kalau itu mirip kamu. :p</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Yang jelas Wisang yang sudah dua
kali ini kutemui tampak cukup berbeda. Badannya tak segemuk dulu, rambutnya
tampak tak selebat foto bayinya, dan cantik! Iya, cantik seperti gadis cilik.
Hobinya? Eum, banyak. Mengimitasi gaya dan perilaku orang dewasa, mengotak atik
apa saja, berlari ke sana kemari, nyanyi nyanyi sedapatnya, meminta gendong pakdhenya,
dan masih banyak lagi. Ada satu kebiasaannya yang paling membuatku sering sakit
rindu padanya, yaitu hobinya tertawa dan senyum simpul ketika melihatku. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Sama seperti pakdhenya, Wisang
punya bakat <i>ngangeni</i>. Tak jarang aku
suka membuka foto-fotonya di gallery HPku sebelum aku tidur, atau ketika aku
bangun tidur. Tentu saja sambil senyum-senyum sendiri. Hahaha!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Ps: Dear Wisang, harapanku tante
cuman satu. Semoga seperti tokoh Wisanggeni di pewayangan, kamu bisa tumbuh
jadi anak yang pemberani, tegas dalam bersikap, dan memiliki kesaktian luar
biasa. Eh maksud tante, pandai dalam banyak hal (atau satu, dua hal juga
gapapa. Hehe). Btw, karena kamu anak yang istimewa, tante bikinin skets wajahmu
nih waktu kamu mau ngrebut Hp pakdhe. Hehe. Peluk dan cium. :)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb0fqZCg0MOHQ_9Krr_wGhwJDu0XofFgBDkKk2uSJVCezENXhbbl-F6BKCyJ_oLbhSuzJC4K0Bc1BYJ1GcLFuWn77teihhdV8F5AToGOtKyl-a-w5XZDuXmYamQgldKTEY0xjXeVEDAfQ/s1600/DSCN0723.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb0fqZCg0MOHQ_9Krr_wGhwJDu0XofFgBDkKk2uSJVCezENXhbbl-F6BKCyJ_oLbhSuzJC4K0Bc1BYJ1GcLFuWn77teihhdV8F5AToGOtKyl-a-w5XZDuXmYamQgldKTEY0xjXeVEDAfQ/s1600/DSCN0723.JPG" height="640" width="480" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-45341015128859686792014-08-17T21:26:00.000+07:002014-08-27T22:34:38.062+07:00CE I EN TE A<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Sebab lagi males cerita lewat tulisan, dan lagi senang nggambar, jadi marilah kita tengok gambar-gambar yang penuh cinta ini. Ada yang pesanan, ada yang kado, ada juga yg nyasar. Hehehe. Lets's celebrate with love. :)<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzsFo8r0akNHbQvM1gu26ER1rkc4oY0pBaTcYh4DMqGL7bIsYeTPCi-kB2ofwcvPYmzydKs8fIotV88AidTNwuxBa8oXwUKp1WXkX09_RXtOMZZrQ-meMPqZ_M_P995a_IkwvMdy4QGcs/s1600/pesanan1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzsFo8r0akNHbQvM1gu26ER1rkc4oY0pBaTcYh4DMqGL7bIsYeTPCi-kB2ofwcvPYmzydKs8fIotV88AidTNwuxBa8oXwUKp1WXkX09_RXtOMZZrQ-meMPqZ_M_P995a_IkwvMdy4QGcs/s1600/pesanan1.JPG" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesanan dari sepasang muda mudi yang hendak menikah~</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSlF9bzUAbNmwoSrXGWqS3RJnf5bPrH36s7OXWFcPv1ZHEnXsD1nSNhaZSSI4ZoIK-trGlcSHZ2jybwnuhMa0AQeg4yclFJtjpJXmPpkQvglHYKf9hj0Vfd-mPuL2YuzUPyMk6cDQUJ8/s1600/Pesanan2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSlF9bzUAbNmwoSrXGWqS3RJnf5bPrH36s7OXWFcPv1ZHEnXsD1nSNhaZSSI4ZoIK-trGlcSHZ2jybwnuhMa0AQeg4yclFJtjpJXmPpkQvglHYKf9hj0Vfd-mPuL2YuzUPyMk6cDQUJ8/s1600/Pesanan2.JPG" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesanan dari seorang perempuan yang begitu menyayangi suaminya.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdz5fikX3HoTu8KSqPMUvzxaR9mZR1lQqdwJCIjmGjWQZm_6Y5LWjhR0SC9FbMSu7YW9adtgKX3WAACQ66QbG8ZpDTZfWEeSm60GNxyf_riL2vJo_Ur4SjwNmVZhekOtBtlGF51OfP5jE/s1600/Ndoro+Ibu.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdz5fikX3HoTu8KSqPMUvzxaR9mZR1lQqdwJCIjmGjWQZm_6Y5LWjhR0SC9FbMSu7YW9adtgKX3WAACQ66QbG8ZpDTZfWEeSm60GNxyf_riL2vJo_Ur4SjwNmVZhekOtBtlGF51OfP5jE/s1600/Ndoro+Ibu.JPG" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ibu dan Ndoro. Kado untuk ulang tahun Ibu.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3RRUj94O1igCW3nNH3VNI7EHTPgdx9RgDQt33M93nWOoD4aGbfE15c0QPbvJ8Yf8Zc7qzSuUkwdgFqn5Nho2eC1-V66tWPdrEfdlT7YSs10772TzTne2hurE0UiRMs4j4C6c7n5QEtA/s1600/kopel.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh3RRUj94O1igCW3nNH3VNI7EHTPgdx9RgDQt33M93nWOoD4aGbfE15c0QPbvJ8Yf8Zc7qzSuUkwdgFqn5Nho2eC1-V66tWPdrEfdlT7YSs10772TzTne2hurE0UiRMs4j4C6c7n5QEtA/s1600/kopel.JPG" height="480" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto nyasar bertema cinta. Abaikan. :p<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
NB:</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Menerima pesanan. Harga nego. Hehe :)</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-77874667632036943942014-08-05T12:47:00.000+07:002014-08-05T12:47:14.263+07:00Temu Kangen di Bulan Agustus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Berhubung gelombangnya sudah mulai tenang, jadi mari berbagi foto-foto lagi. Memasuki area tentram, lempeng, dan biasa-biasa saja. Belum ada yang baru, yang lama-lama pun tak masalah. Foto-foto ini diambil menggunakan kamera analog Pentax Espio (serinya lupa) yang sudah dijual lagi setelah baru sekali dipakai. Hahaha, labil!<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPAgJr-FoE1Gx1-3GuuC9gxzZFGn1Dx_NglUTvypWn3f2aoTjNU9LEhQ_hBP7aYJVKH7IfN0OD31-BguXO1orQ7CY5wAJYlRWq0EwyIO3fr_hlJ5fmSDGUX9Jmx9wEKxlQw1wk2mleOnE/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPAgJr-FoE1Gx1-3GuuC9gxzZFGn1Dx_NglUTvypWn3f2aoTjNU9LEhQ_hBP7aYJVKH7IfN0OD31-BguXO1orQ7CY5wAJYlRWq0EwyIO3fr_hlJ5fmSDGUX9Jmx9wEKxlQw1wk2mleOnE/s1600/1.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKGVQ8V0Wi7XysRvr0Uh6tesDeHj84iYbGMzhYnb44gA_0yHRHdu_6VgKa00h6l4Gkze-v44jCZpFg8CY4jJBPciVm20L2dtMLvhnENFhIvhzCV_o2E6UhIypFZULrpNE7uBt7cUWVdI/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFKGVQ8V0Wi7XysRvr0Uh6tesDeHj84iYbGMzhYnb44gA_0yHRHdu_6VgKa00h6l4Gkze-v44jCZpFg8CY4jJBPciVm20L2dtMLvhnENFhIvhzCV_o2E6UhIypFZULrpNE7uBt7cUWVdI/s1600/3.JPG" height="640" width="432" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5kbk_5RHlDXRCm3BqI-nUs_7zgQJvdDUDpcYD7_o271PxRdjy9zDRBl-Dah8bNM9ueZlemLPPgARon8mSZA4IcUmnPjYvCksP3gISapcs-KSB7X76g8UF25s-bdv23vr_p7SFs2elJ2Q/s1600/5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5kbk_5RHlDXRCm3BqI-nUs_7zgQJvdDUDpcYD7_o271PxRdjy9zDRBl-Dah8bNM9ueZlemLPPgARon8mSZA4IcUmnPjYvCksP3gISapcs-KSB7X76g8UF25s-bdv23vr_p7SFs2elJ2Q/s1600/5.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWyokLgKbb_elilOpCgpKuOhCNAf1_9i6DciGxTZ1OQK3RJ9TKBWdaB6A4zeCvlYpTp5_TOP21M-Gn9hiK16bm2tPUfZlaXNuJmnXM7TyRKYxrKh37dv4Ql3pcgFjZDSWJAAtqQOopB2A/s1600/6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWyokLgKbb_elilOpCgpKuOhCNAf1_9i6DciGxTZ1OQK3RJ9TKBWdaB6A4zeCvlYpTp5_TOP21M-Gn9hiK16bm2tPUfZlaXNuJmnXM7TyRKYxrKh37dv4Ql3pcgFjZDSWJAAtqQOopB2A/s1600/6.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMeoXZMCjnExkun-qb-2COaeMTcJk8ww_3Wfm-hARA4jAZd8vHnbL5MPwH_Id_RG0VtmqbUDFLIJJemc2u2VpgNEnYnUqa-ua9q_k6FtJWrXm-qAWU6vmIROyy7DkL2IWBu-4Qd5YhNUo/s1600/7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMeoXZMCjnExkun-qb-2COaeMTcJk8ww_3Wfm-hARA4jAZd8vHnbL5MPwH_Id_RG0VtmqbUDFLIJJemc2u2VpgNEnYnUqa-ua9q_k6FtJWrXm-qAWU6vmIROyy7DkL2IWBu-4Qd5YhNUo/s1600/7.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRt2tq7mAP4YffOy3Rx1SKDPVWCqA8uhI9L9zMEeCLp_F3Gm1hZpZQuj5vI7Q8upiyh2YGbVxOU0d2qvaOFO5tbTqA-394TPA-HCIuQSaEnzfCdZa0PvLvSwjFsxFoJU0GkF8hW4aCsk/s1600/10.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWRt2tq7mAP4YffOy3Rx1SKDPVWCqA8uhI9L9zMEeCLp_F3Gm1hZpZQuj5vI7Q8upiyh2YGbVxOU0d2qvaOFO5tbTqA-394TPA-HCIuQSaEnzfCdZa0PvLvSwjFsxFoJU0GkF8hW4aCsk/s1600/10.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvlnMaCbm30p2HZkbl0opQMPsIOPWehZ6W86UNm0lsyMFBGjwv3wqGHNKPosumuVLp4LPFXXAmr3a2UAUgKDFV4D434YErBMwLi14UuA7WS1TJTtikV8kE6u9A3Xg2FSMSHliSxOUmeWs/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvlnMaCbm30p2HZkbl0opQMPsIOPWehZ6W86UNm0lsyMFBGjwv3wqGHNKPosumuVLp4LPFXXAmr3a2UAUgKDFV4D434YErBMwLi14UuA7WS1TJTtikV8kE6u9A3Xg2FSMSHliSxOUmeWs/s1600/2.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-28744978420466885652014-07-02T14:09:00.000+07:002014-07-02T14:09:52.834+07:00Keluarga IBC :)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPhyGctuOxa8TIk7bJ-P6E7u6dD0r8XjemGbkih1zM9aHp5ZMKy7hdDVXTKq4q35JVOCE1LSwf93LlTnzUugpA3OAVUjO9Pr8c-trWhgsiy_FvzPnHjd4zBCOiZjyQomFFi24Ea9pITg/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXPhyGctuOxa8TIk7bJ-P6E7u6dD0r8XjemGbkih1zM9aHp5ZMKy7hdDVXTKq4q35JVOCE1LSwf93LlTnzUugpA3OAVUjO9Pr8c-trWhgsiy_FvzPnHjd4zBCOiZjyQomFFi24Ea9pITg/s1600/1.jpg" height="400" width="342" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mb Yayas</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1WJWFEX0AogWe3dogQN7qscaZ64ZAqvl98hJZF_64nrc0-SzEU2R960f2brRxNfVQlUz3II_IV84EloRjdLoXRjlHuccX15jPGAdHrXZM8tYyVRPOTpWqfjhGf4fCkcBWb49nTp68Ic/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip1WJWFEX0AogWe3dogQN7qscaZ64ZAqvl98hJZF_64nrc0-SzEU2R960f2brRxNfVQlUz3II_IV84EloRjdLoXRjlHuccX15jPGAdHrXZM8tYyVRPOTpWqfjhGf4fCkcBWb49nTp68Ic/s1600/2.jpg" height="400" width="383" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mz Bajang</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLERCIU4QedvsOFfhmhuAoxQc4V2MeXMD5JWgQ4C4FWwR712tvOPdvHCNb0x87v4m3uxI2EnHeLVsalTYP-XErGfQV77C2Fv3wS9lR6lsYJU9G_2s1Oi0rJoKJVcpUrvTKXZYJahyuldY/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLERCIU4QedvsOFfhmhuAoxQc4V2MeXMD5JWgQ4C4FWwR712tvOPdvHCNb0x87v4m3uxI2EnHeLVsalTYP-XErGfQV77C2Fv3wS9lR6lsYJU9G_2s1Oi0rJoKJVcpUrvTKXZYJahyuldY/s1600/3.jpg" height="400" width="376" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pita</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt_vZyyhN3C5vc9M5IZPPZeAclSskhDvCXzxMq_gV42dbLyiNNESYhGJBWfUwuyqPvYUkBlKIeOA39w-LyRjiuKy8PdH6yojl_2ix4WEdgalYz4QfRfvMoxm4d4jSWL46b7CGn0RuvBP0/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt_vZyyhN3C5vc9M5IZPPZeAclSskhDvCXzxMq_gV42dbLyiNNESYhGJBWfUwuyqPvYUkBlKIeOA39w-LyRjiuKy8PdH6yojl_2ix4WEdgalYz4QfRfvMoxm4d4jSWL46b7CGn0RuvBP0/s1600/4.jpg" height="400" width="363" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mz Dafi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6nwAl9C7HxU5Y9xW6xiGWYljOT5j2oRnbqdzVTixAOFHD7NR98J7R056fWAowt7nJvEiS6rbAldfi53Sl7LmoabRIEcjbcUyFBcCn_9ZDyo1VLde3hF5g8pJGWkcAvoZuJafvELRhlss/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6nwAl9C7HxU5Y9xW6xiGWYljOT5j2oRnbqdzVTixAOFHD7NR98J7R056fWAowt7nJvEiS6rbAldfi53Sl7LmoabRIEcjbcUyFBcCn_9ZDyo1VLde3hF5g8pJGWkcAvoZuJafvELRhlss/s1600/5.jpg" height="400" width="330" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sis Ega</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji-OBPFIe1Q1BHhanYPiEOgOX2dXHm0BD2tdEvHVhoAfI5Zm1bz1zqENpJkqa4Vfi01SxuXFhkeU9dVBd0zswbaM9dhnsEFoIsn3Xs0DcLyF8_qwlqq3xG9yrw6SEvTvoIyab_ACHRIxY/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji-OBPFIe1Q1BHhanYPiEOgOX2dXHm0BD2tdEvHVhoAfI5Zm1bz1zqENpJkqa4Vfi01SxuXFhkeU9dVBd0zswbaM9dhnsEFoIsn3Xs0DcLyF8_qwlqq3xG9yrw6SEvTvoIyab_ACHRIxY/s1600/6.jpg" height="400" width="322" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nina</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg9BwhyOASAzJXv0bOVG7ekV7ncg-PUgwliJQSSvrjOSxTGJ2sBWxjVcjFqqx5JI1e4z05IKIm5N8HOLyrtWBUM94hX0YN0oZQQFAz7TYEfnUGTlwHAGXYlGgozg1tkfsnhLVoqa6a4A8/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg9BwhyOASAzJXv0bOVG7ekV7ncg-PUgwliJQSSvrjOSxTGJ2sBWxjVcjFqqx5JI1e4z05IKIm5N8HOLyrtWBUM94hX0YN0oZQQFAz7TYEfnUGTlwHAGXYlGgozg1tkfsnhLVoqa6a4A8/s1600/7.jpg" height="400" width="342" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mz Kudo</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeMv0CsyciofLP0AlZvdVPJeGNuPBn6o8Wi-0jMYP0jVDXqipNDlPhhvz_B8UrkCUNG686gzwFkHyfnruLsjOltxoJ3MTGbYRWlGajlyGvQQbiNwiRzDX9tJ-aONjA74hWlkOryTfegq8/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeMv0CsyciofLP0AlZvdVPJeGNuPBn6o8Wi-0jMYP0jVDXqipNDlPhhvz_B8UrkCUNG686gzwFkHyfnruLsjOltxoJ3MTGbYRWlGajlyGvQQbiNwiRzDX9tJ-aONjA74hWlkOryTfegq8/s1600/8.jpg" height="400" width="371" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bagus Brewok<br /><br /><div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-52733191718962988682014-05-22T21:44:00.002+07:002014-05-22T21:47:04.623+07:00CATATAN UNTUK SI MANTAN PLAYBOY<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin lusa, di siang yang cukup
panas di kantor IBC, saya bertemu Tri Em. Akhirnya kami bertemu, setelah
sebelumnya hanya berkirim email dan saling mention atau DM di <i>Twitter</i>. Pertemuan
kami terbilang nyentrik. Begini. Ketika saya keluar dari ruang kerja hendak
mengambil minum, saya baru sadar kalau anak yang naskah bukunya sempat saya edit ini sedang duduk di depan rak buku
IBC. Kalau ingatan saya tidak salah, saat itu ia sedang duduk bersila ditemani
rokok dan tumpukan buku karyanya, <i>Catatan
Mantan Playboy</i>. Ternyata malamnya ia menginap di kantor IBC setelah pulang dari
acara Booklovers di Sewon Bantul.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Awalnya saya canggung. Tapi untunglah,
kegiatan mengambil air di dispenser dapat mengobati kecanggungan saya dengan
cepat. Hehe. Lalu saya menyapanya dengan sok akrab dan sok asik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Hei Tri Em! Akhirnya ketemu juga. Gimana
bukumu? Laris?” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Maafkan saya sungguh. Entah
karena canggung atau apa, saya bahkan lupa apa jawaban Tri Em atas sapaan saya
waktu itu. Hahaha! Memalukan sekali. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada hari itu, yang jelas saya
dan Em tak sempat ngobrol banyak. Sikonnya sedang tidak enak. Kantor sedang
padat, saya sedang mengerjakan naskah yang memusingkan kepala, dan jam satu saya
harus ke USD mrican untuk sekolah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hari berikutnya, kami bertemu
lagi. Di tempat yang sama, dan di cuaca yang sama pula. Panas. Kali ini kami
sempat ngobrol lama dan lumayan seru. Saya baru sadar bahwa bayangan saya
tentang Em sebelum dan sesudah kami bertemu sungguh berbeda. Dulu saya mengira
bahwa Em adalah anak laki-laki yang tinggi, kurus, berhidung mancung, dan <i>cool</i>. Penggambaran macam itu jelas cocok
sekali untuk seorang <i>playboy</i>. Tapi
ternyata, setelah kami bertemu 50% gambaran saya runtuh. Hahaha! Tunggu, jangan
salah paham dulu. Menurut saya dia manis, meski kurang cocok untuk<i> image</i> seorang <i>playboy</i>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Siang itu kami asyik ngobrol berempat.
Saya, Em, Mbak Yayas (kepala editor IBC), ditemani celetukan-celetukan Mas
Bajang yang sedang sibuk memasak di dapur IBC. Em bercerita bagaimana perasaannya
ketika naskah <i>Catatan Mantan Playboy</i>-nya
saya corat coret tanpa ampun. Ia sempet mengatai saya galak, tentu saja dengan
gaya bicaranya yang lucu dan cadel. Saya berulang kali tertawa mendengar
ceritanya dan mengorek lebih dalam tentang pengalamannya menerbitkan buku di
IBC. Em siang itu, sungguh mirip dengan tokoh Candra Gunawan di <i>Catatan Mantan Playboy.</i> Jujur dan apa
adanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin saya tak sempat cerita
banyak padanya siang itu. Bagaimana proses editorial bukunya dari sudut pandang
saya. Jadi, untuk Em, simak ini baik-baik ya. Hehehe.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Halaman pertama naskah buku Em
sejujurnya telah berhasil menarik perhatian saya. Bagi yang pernah sekolah,
tentu akan tertarik dengan adegan-adegan awal di buku Em. Sambil mengingat masa
sekolah yang menyenangkan, saya kemudian mulai mengedit naskahnya. Awalnya, tak
banyak kesalahan saya temukan di naskahnya. Kalau pun ada kesalahan, biasanya
hanya <i>typo</i> atau pilihan kata yang kurang tepat. Tapi semakin banyak halaman
yang saya baca, semakin pening kepala saya dibuatnya. Ada begitu banyak kalimat
yang struktur, maksud, dan logikanya tak jelas. Kadang dalam satu paragraf, ada
beberapa kalimat yang entah dari mana asal-usulnya bisa menyempil tanpa rasa berdosa. Sebagai
editor yang baik, tentu saja saya tak tinggal diam. Saya memberinya begitu banyak
catatan, coretan, dan caci maki. (*<i>eum</i>, yang terakhir sepertinya agak <i>lebay</i>) Kadang saya menyarankan kalimat-kalimat
di naskahnya diganti seperti ini saja, atau seperti itu saja. Karena terlampau
banyak catatan dari saya dan revisi yang harus dibuat Em, kami jadi sering
berkorespondensi. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Meskipun saya sering uring-uringan
ketika mengedit naskahnya, saya bersyukur Tri Em merupakan salah satu penulis
muda yang ber-<i>attitude</i> baik. Ia tak
pernah keberatan dengan catatan merah, kritik pedas, dan saran editornya. Ia
selalu menerimanya, dan belajar memperbaikinya. Semua kerja keras dan ketekunan
Em dalam proses penerbitan bukunya terbayar sudah. Kini <i>Catatan Mantan Playboy</i> tidak saja menjadi buku yang menarik untuk
dibaca tetapi juga memiliki pesan mendalam untuk para pembacanya, khususnya
anak muda. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada akhirnya, meskipun penutup
saya akan terdengar klise. Tapi sungguh, percayalah, tak ada karya hebat tanpa
proses yang panjang nan berliku. Jadi kawan, alih-alih terburu nafsu mengejar
hasil yang maksimal, nikmatilah dan hargai setiap prosesnya. Bertekun dan
bekerja keraslah untuk dapat memperoleh hasil yang terbaik. Mungkin kalian bisa
mencontoh Em. <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya sudah cocok jadi motivator
belum? Hahaha! Salam sukses selalu. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-75492012138352203962014-05-07T11:28:00.000+07:002014-05-07T11:29:02.302+07:00Mulai Bulan Depan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>"Mulai bulan depan gausa dikirimin aja, Mah. Biar aku belajar mandiri. Hehehe."</i><br />
<br />
Jadi kurang lebih seperti itulah keputusan yang kuambil tak lama setelah kita berbincang. Sudah cukup lama ingin berkata begitu. Tapi baru benar-benar fix kemarin lusa. Berat juga sebenarnya, mengingat kebiasaan suka beli ini itu dan pengen ini itu. Hehe. Tapi, dipikir-pikir, sudah seharusnya begini. Malu lah yah, sudah usia memberi, bukan diberi. Jadi rencana, bulan depan aku akan berdikari. Cukup gak cukup harus cukup! Sempat gak sempat harus dibales! eum, maaf, yak, penelpon selanjutnya, dengan siapa di mana? :p<br />
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-36992372794582768032014-04-21T11:19:00.003+07:002014-04-21T11:22:16.025+07:00Hemhemhem~<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hampir keluar kayaknya isi kepala ini mikirin pantai. "hemhemhem~," kata Donny Iswara.</div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6671648049138908697.post-42725134837443572442014-04-17T10:57:00.001+07:002014-04-17T10:58:08.296+07:00ROLL 30 (Nikon FM 10)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh944aoexWbOPmYderj8p0IRDQSc60-h3pc4-1Lrt0fySkKU8bHZn8Fz3uPQAMpyXuVluxoRFoY2wQX95x0-cqRdQ_rvEuZI8Tm2RDCL7DEiee8wrbGwZXlF3KZKapFfLmZjti_0sq3aNE/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh944aoexWbOPmYderj8p0IRDQSc60-h3pc4-1Lrt0fySkKU8bHZn8Fz3uPQAMpyXuVluxoRFoY2wQX95x0-cqRdQ_rvEuZI8Tm2RDCL7DEiee8wrbGwZXlF3KZKapFfLmZjti_0sq3aNE/s1600/1.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tumpang Tindih. Bromo dan kontrakan Sita.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkS0bSqQE9Dgr6E9hZbMoeDz7VnQMOWK3EyLIs1Bct-0e5UNm__W7X5xLjU5xQLtC5U_qyDwrT67N8rsR36YOe5crC8MytsDNL8KvGFCPdB2VGCmDXGtKeaB2BEfobN7hsSVQRbJlMO4/s1600/3.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrkS0bSqQE9Dgr6E9hZbMoeDz7VnQMOWK3EyLIs1Bct-0e5UNm__W7X5xLjU5xQLtC5U_qyDwrT67N8rsR36YOe5crC8MytsDNL8KvGFCPdB2VGCmDXGtKeaB2BEfobN7hsSVQRbJlMO4/s1600/3.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunrise dan Nyokap</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR7BhXElDKAGyL5b2rANFKyoM_pprvFwQs4dTGQJUwv1n3gvpNfmkWHubhTyAEWKqITiXUj-ZnEpZm-gnJNtbjYW9faU7lR6OC9S35TJ-bQ8cBedQEkc1XoyF2LLlmAifr-jBRhzOb7ko/s1600/8.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR7BhXElDKAGyL5b2rANFKyoM_pprvFwQs4dTGQJUwv1n3gvpNfmkWHubhTyAEWKqITiXUj-ZnEpZm-gnJNtbjYW9faU7lR6OC9S35TJ-bQ8cBedQEkc1XoyF2LLlmAifr-jBRhzOb7ko/s1600/8.JPG" height="432" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cuma dapet sunrise di perjalanan menuju Bromo. Pedih.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTCGVln7vRq6tgBHXuZ-gZ7YNbfF8_2HtM_bsiBl36IRqNZ-Xz4rqZgtwdV7xJ0m_8k8QzdGCXku6Np47cWYMn3CNYgK-Ig9Uu-zjX_JfJVVqxsAUh14zehMDic9L-MEchf6TCCK_eolM/s1600/9.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTCGVln7vRq6tgBHXuZ-gZ7YNbfF8_2HtM_bsiBl36IRqNZ-Xz4rqZgtwdV7xJ0m_8k8QzdGCXku6Np47cWYMn3CNYgK-Ig9Uu-zjX_JfJVVqxsAUh14zehMDic9L-MEchf6TCCK_eolM/s1600/9.JPG" height="474" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wah, mb Sita siram-siram. Hhe~</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZp_fViwKkRCx8nN5bzujvph-enTqka6SVcEy0VR6StPxRlaQJfWG0FblrCjBBQi3_vk5PZu6FlJPVFWTMznGSaBx2IRktnIVU_rpD0v7ugKENksXPjO2iK6SofjDouVB_-eOg_4kK1Dk/s1600/2.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZp_fViwKkRCx8nN5bzujvph-enTqka6SVcEy0VR6StPxRlaQJfWG0FblrCjBBQi3_vk5PZu6FlJPVFWTMznGSaBx2IRktnIVU_rpD0v7ugKENksXPjO2iK6SofjDouVB_-eOg_4kK1Dk/s1600/2.JPG" height="640" width="438" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sampai di puncak kawah Bromo.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCpkDTjEvGUV_bDd4AjpwDxtsnIGsG4rymxq9zAKbmYm4STGLHEl9AZYHPaaqVmQwxzrn7gHIAGl7HGsop5Th-_MS0Aq-HoeJyuoVNjWbgcYrs2rsX8oKKokhE1lWq5K3yjX2ExVvkhPY/s1600/7.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCpkDTjEvGUV_bDd4AjpwDxtsnIGsG4rymxq9zAKbmYm4STGLHEl9AZYHPaaqVmQwxzrn7gHIAGl7HGsop5Th-_MS0Aq-HoeJyuoVNjWbgcYrs2rsX8oKKokhE1lWq5K3yjX2ExVvkhPY/s1600/7.JPG" height="640" width="432" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nyemut.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi27unqefZBuUusGt9qzFwyM0_MJRFdejwpS1d_2cMf6Gb51jw5i22oXlY1r-c-fHQR-txSj23ATbZu3pAOER5PrdSPXIexN50CwPxRNOyuOM0UwuqphsmMdsF4L5KSJ9Tc6jEvKf5qTI/s1600/5.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi27unqefZBuUusGt9qzFwyM0_MJRFdejwpS1d_2cMf6Gb51jw5i22oXlY1r-c-fHQR-txSj23ATbZu3pAOER5PrdSPXIexN50CwPxRNOyuOM0UwuqphsmMdsF4L5KSJ9Tc6jEvKf5qTI/s1600/5.JPG" height="640" width="432" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hari ini anaknya ultah, tuip! Hhe~</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8NalipFDWNy61_mG-RfUSSxcT3ntGQ_ZCSkThvy18jxC4JfSopXLpAhx5S6eS2oBf5X8mG_u56357Pf_fmwG_h8AOJC8oKLH7AC0N_I4EMrjhkqmfWbSaXxjp562Lgf4cjVw7QCxP340/s1600/6.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8NalipFDWNy61_mG-RfUSSxcT3ntGQ_ZCSkThvy18jxC4JfSopXLpAhx5S6eS2oBf5X8mG_u56357Pf_fmwG_h8AOJC8oKLH7AC0N_I4EMrjhkqmfWbSaXxjp562Lgf4cjVw7QCxP340/s1600/6.JPG" height="640" width="432" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selamat pagi Semarang!</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn0RLYTvaZWXKMC__rRcKB_SkxGd_wmgqNjoMXysxlTiQNiC7EEeCeYmpxVuLYDqNrkNYtmbudGZboLJFeuWsyZoGPHp6OySzEKnwzd9vCLplkbvpz-85XdE-6aGFRQXTqvE11uswXH68/s1600/4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn0RLYTvaZWXKMC__rRcKB_SkxGd_wmgqNjoMXysxlTiQNiC7EEeCeYmpxVuLYDqNrkNYtmbudGZboLJFeuWsyZoGPHp6OySzEKnwzd9vCLplkbvpz-85XdE-6aGFRQXTqvE11uswXH68/s1600/4.JPG" height="640" width="432" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Selulit, eh, siluet Uniph. :p</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
Yovi Amanda Sudjarwohttp://www.blogger.com/profile/09723395077453150164noreply@blogger.com1Mount Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ngadas, Sukapura, Probolinggo 67254, Indonesia-7.9430555999999983 112.95388890000004-33.4650901 71.645294900000039 17.578978900000003 154.26248290000004