Senin, 17 Maret 2014

YANG ADALAH

Kurang tahu persis kapan mainan ini kami mulai. Mungkin sedikit berbeda dengan pasangan-pasangan yang lain yang suka main kejar-kejaran di pantai, atau ci luk ba di balik pohon, atau main perang bantal. Mainan kami ini agak nyeleneh. Aku dan kekasihku gemar bermain kata-kata geje bin gak penting, tapi menyenangkan. Sering kali mengundang tawa, antara tawa gemas dan sebel sih sebenarnya. Entah ini bisa disebut mainan atau tidak. Ada banyak contoh, dari akronim, panggilan, sampai ucapan yang cuman kami dan Tuhan yang tahu artinya. Aku pun heran, dari mana semua itu datang. Apalagi mengingat hampir semua kata geje yang kami mainkan diciptakan oleh doi.

Panggilan cupdud, untukku dulu; IPI, nama gitarku yang sudah kujual; IOP nama panggilan sayang untukku; MINTHI nama motorku; PING SOA nama bonekaku; dan masih banyak nama barangku yang diberi nama olehnya. Sungguh aku tak paham betul bagaimana proses kreatif penciptaan nama-nama itu berlangsung. Beberapa waktu yang lalu,  kekasihku juga membantuku mengusulkan tagline untuk sebuah buku. Sampai pada akhirnya usulnya tersebut dipakai. Ah, terlalu banyak sih sebenarnya ide yang telah ia sumbangkan untukku. Siapalah aku yang miskin ide ini? Hehehe.

Saking banyaknya kata yang kami mainkan, kadang aku lupa siapa (di antara kami) pencipta kata-kata tertentu. Sungguh, persoalan permainan kami ini adalah persoalan krusial, sampai-sampai harus spesial kuposting di blog. :P Ini ada beberapa contoh mainan yang sering kami pakai, semoga kalian tidak malu atau mual-mual saat membacanya. Mengingat, umur kami yang—ya ampun—sudah pasti akan tampak nyebahi jika mengucapkan kata-kata ini.

·      “Lagi di mana, Ndoro?”
      “Timyu”
(*Dari kata Hatimu, diplesetkan jadi Hatimyu, lalu disingkat. Please, mengertilah, orang yang sedang jatuh cinta emang suka norak.  Sekarang, setelah hampir 4 tahun, kadang kami suka bete ketika salah satu dari kami menjawab timyu untuk setiap pertanyaan pendek yang kami lontarkan satu sama lain. Ya, memang menyebalkan. Apalagi kalau semisal ditanya: Mau makan di mana nih? | Timyuuu. Hahaha!)

·      Demes
Demes adalah kepanjangan dari dempet mesra. Kadang kami menggunakan istilah ini untuk menyuruh orang lain duduk berdekatan, biar demes. Apadeh. Tapi sekarang, hampir semua yang nyaman dan asyik kami sebut dengan demes. Kami? Elo aja ka…. Sudah sudah jangan ribut.

·      Mutal aka muka bantal
Sebutan buatku dulu yang bisa tidur kapan saja dan di mana saja.

·      Pitikih dari bahasa Jawa pie to iki? (gimana sih ini?)
Kalau ini baruuu. Cuman doi yang sering memakainya.

·      Suter dari kata stress, diplesetkan jadi suteres, kemudian disingkat. Udah jangan protes, nurut aja. Daripada panjang nanti urusannya.

Itu hanya beberapa. Kadang suka ada yang baru muncul. Sering kali, tanpa harus bertanya, kami sudah paham maksudnya.
Beberapa waktu ini, ada yang baru. Awalnya bikin sebel. Sebab ketika doi kutanya sesuatu, apa saja pertanyaannya, dan apalagi ketika dia sedang malas-malasan, doi hanya menjawab: wedhus. Tentu saja sambil cengengesan.

Ndoro, ini tuh maksudnya apa?
“Wedhus”

“Enaknya aku bikin presentasi tentang apa ya besok?”
“Tentang wedhus”

“Artinya apa itu, Ndoro?”
“Wedhus”

Dan masih banyak wedhus-wedhus yang lain. Nyebelin ya?

Eh, tapi tunggu dulu. Awalnya memang menyebalkan, tapi kemudian, aku justru merasa ini bisa jadi mainan baru. Ya! Mainan baru kami! Meskipun aku jarang memainkannya, tapi aku pernah iseng  menjawab wedhus ketika doi bertanya, dan itu terasa begitu menyenangkan. Iseng dan ngasal memang menyenangkan, ya?

Ada baiknya juga si wedhus tadi itu muncul di antara kami. Karena dari situ aku bisa belajar untuk tidak melulu terlalu serius menanggapi sesuatu, untuk lebih santai, dan gak mudah bete kalau orang lain bertingkah suka-suka.

Yang adalah wedhus merupakan penemuan baru doi yang belakangan ini mengisi hari-hari kami. Tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba, apalagi dicium, tapi dapat membuat kami gemas, sering kali tertawa. Tentu saja wedhus ini bukan wedhus biasa. Wedhus yang adalah wedhus. Wedhus yang apa banget. Ya, seperti postingan ini yang apa banget. Hari ini meski bukan hari anniversary kami, tapi nggak apa-apa kali ya, romantis sekali-sekali. Cuman mau bilang terima kasih buat ide-ide kreatif yang selalu ada dan menyenangkan untuk dimainkan bersama.Hehe. Lefyu..


1 komentar:

Anonim mengatakan...

hahahaah ngakak guling2 sambil pegangan adalah ....