Rabu, 20 Juni 2012

Flash Back

Sekitar sejam-an yang lalu, acara launching buku kedua mamaku dimulai. Sebuah novel berjudul "Bola di Atas Mangkuk". Dan aku masih di Jogja, tetap di Jogja dan tidak kemana-mana. Padahal seharusnya aku datang untuk mendokumentasikan setiap momen acara itu, seharusnya aku bernyanyi di acara itu. Tapi tunggu dulu, aku mau sedikit flash back dulu, akan kuceritakan sedikit cuplikan cerita, ah, simak saja pokoknya.

Tanggal 4 Juni lalu, aku pulang ke Semarang. Kepulangan yang luar biasa dengan perasaan yang luar biasa. Mungkin kapan-kapan saja kuceritakan apa, kenapa, bagaimana luar biasanya. Atau mungkin tak usah saja. Hahahaha. Jadi ketika aku pulang, aku sudah melihat beberapa kardus besar berisi buku mamahku yang siap untuk diluncurkan hari ini. Dan singkat cerita, aku sedikit kecewa dengan percetakannya. Dengan covernya dan editornya. Dengan mamahku juga sebenernya, kenapa mamahku ini gegabah banget. Terkesan tak sabaran. Padahal biasanya dia perfeksionis. Yah, waktu berlalu kawan, everybody's changing. Oke, urusan teknis buku, kapan-kapan saja, atau urusan kritikus buku saja. Aku ceritakan bagianku.

Mamaku sedang merancang acara launchingnya. Beberapa dikonsultasikan padaku. Ya aku jawab sekenanya. Sampai pada acara pembuka, intermezo, dan penutup yang rencananya akan diisi dengan penampilan musik. Lalu tiba-tiba mamahku mengajakku untuk menyanyi di acaranya. Hahaha. Aku seneng banget sebenernya. Tapi kata seorang teman aku ini "PF" (Tanyakan saja padanya apa artinya, haha!), maka kuajukan beberapa persyaratan jika aku diminta nyanyi di acara mamahku. Aku hanya mau nyanyi satu lagu, lagunya Andien yang judulnya "Pulang", aku cinta banget lagu itu. Aku mau versi musiknya harus persis lagu aslinya, chordnya, modulasinya, over tonenya, bla bla bla. Gak boleh ada yang dipotong atau berlebihan. Aku juga sempet tanya, pertanyaan yang sangat meremehkan, parah banget haha. Aku tanya gini, "Emang temen mamah bisa? Persis kaset lho! Lagunya susah lho". Lalu mamah tak mau kalah,"Ya ampun nok, kamu ngece Pak Agus banget (Temen mamah yg guru musik), dia pasti bisa lah. Temen Band-mu itu ya gak ada apa2nya." Dibilang gitu aku makin gak terima, aku beberapa kali menceritakan betapa berbakatnya anak-anak Sande, lagu-lagu yang sering dibawakan pun bukan lagu-lagu ecek-ecek yang suka dibawain Pak Agus, Mamahku , dkk kalau ada acara. Aku juga cerita, betapa berbakatnya teman-teman Sande, terutama kamu. *HASH! Jadi intinya, aku akhirnya setuju dengan syarat tadi, dan lihat latihannya nanti gimana dulu.

Waktu latihan tiba, 6 Juni 2012. Sebenarnya bukan waktu yang tepat buatku, mengingat peristiwa 4 Juni. Tapi tak ada salahnya mencoba, daripada di rumah main sajam. Hehehe.Aku diantar kakakku ke sekolahan mamah. FYI, latihan musiknya dilakukan di sekolahan mamah. Pak agus belum datang, baru aku, mamah, dan Selly, salah satu murid mamah yang akan membaca puisi di acara launching. Si Selly ini ternyata anak Indigo. Mamah pernah bercerita bagaimana berbakatnya Selly dalam menulis puisi dan cerpen. Cerpennya pun pernah menang entah lomba kapan aku lupa. Dan aku tambah yakin kalau dia anak indigo dari kemampuannya melihat yang tidak bisa dilihat orang pada umumnya. Punya indra keenam begitu. Dia kemudian, atas permintaan mamahku, menerawangku, meramalku. Dan sekejap setelah si Selly mulai menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan mamahku, jantungku berdebar kencang, sangat kencang, kepalaku pening, badanku lemas, dan aku hanya menangis sejadi-jadinya, di depan Selly, di depan mamahku. Entah dimana maluku, bahkan sampai Pak Agus datang dan teman guru lain datang, aku masih menangis, walau tidak separah di awal. Jadi apa isi ramalan Selly? Hahaha, tidak penting. Sekarang pun aku merasa bodoh mempercayainya. Karena terbukti ramalan dan kata-katanya tidak benar. Hahaha. Jadi lupakan saja, kembali ke cerita latihan musik.

Pak Agus dan Bu atik sudah datang. Bu atik juga guru musik di sekolahan mamahku. Tapi yang akan mengiringiku menyanyi adalah Pak Agus. Latihan dimulai. FYI, Pak Agus baru dengerin, dan baru tahu lagunya, setelah mamah sms kalau aku mau nyanyi itu. Dyar! Pak Agus mulai ngeset alat. Keyboard, laptop, ampli, mic, dan mulai memasang beberapa kabel. Lalu, dia juga mulai mencari detail chord dan mempelajari lagunya. Lalu, lewat ampli, berkumandanglah lagu "Pulang"-nya Andien itu di ruang multimedia. Mamahku langsung takjub dan jatuh cinta pada lagu itu. Mamah pun juga baru tahu lagu itu. Hahaha, jyan kuper tenan. Aku menunggu Pak Agus sampai menemukan semua chordnya, dan mulai menyanyi. Pertama-tama masih ada beberapa kesalahan, tapi dengan cepat Pak Agus memperbaiki kesalahan. Baru kupercaya pada kemampuan dan bakat Pak Agus. Hahaha. Lalu aku meminta Pak Agus untuk menggunakan suara piano polos saja. Karena awalnya dia menggunakan keyboard dengan suara full musik, ada beatnya dan suara keyboard yang disetel gimana gitu. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, aku mulai menyanyi, diiringi piano. Aku suka sekali suara piano dan permainan Pak Agus, bisa dikatakan 11-12 sama lagu aslinya. Sukaaa banget!!! Dan yang membuat aku terharu, mamah begitu menyukai suara dan laguku. Katanya "Bagus banget ya ampun, Nok. Mamah gak nyangka suaramu bagus gitu, bening, meneduhkan, lagunya juga keren, mamah jadi ngeper." (tadinya mamah niat mau nyanyi juga. Haha! ini Launching buku apa konser? Hmm.. Hahaha) Terus, kata Bu atik, suaraku juga bagus. Kata Pak Agus malah suaraku keren. Kalau Selly, dia hanya senyam senyum dan memintaku untuk terus menyanyi. Aku tersanjung banget, melayang, entah kepalaku sebesar apa waktu itu. Seumur-umur baru kali itu dipuji segitunya. Tapi yang paling menohok, perkataan Pak Agus yang bilang,"Nyanyinya pake hati sih, iya kan?" Aku hanya senyum. Hening. Aku puas dan merasa beruntung bisa punya kesempatan nyanyi diiringi Pak Agus dengan piano. Rasanya beda banget sama ketika aku nyanyi diiringi full band, dengan .... yah... kamu tahu laaahhh.. Hahaha Peace!

Itu tadi sekilas cerita latihan musik. Lalu singkat cerita, setelah beberapa hari di Semarang, aku kembali ke Jogja, dengan janji tanggal 18 akan pulang lagi ke Semarang untuk acara launching tanggal 20nya. Dan ya ampuuunnn.. Setelah di Jogja, aku mendengar kabar kalau UAS diundur. Aku shock, dan langsung ngabarin mamahku. Sedih banget bikin mamah kecewa, walau dia bilang gapapa dan suruh aku rajin belajar. Tapi aku ngerasa sedih. Sampai kemarin-kemarin mamah sempet sms lagi, nanyain apakah aku bener-bener gak bisa pulang, dan nyanyi di acara launching. Aku cuman bisa bilang gak bisa sambil ngejelasin alasannya dengan mata berkaca-kaca. Sediiiiihhhhh...

Kemarin aku masih nanya gimana perasaan mamahku menjelang launching. Mamah cerita kalau uda gak terlalu nervous, ya walaupun ada nervousnya. Aku kasih semangat lewat twitter dan sms. Mamah bilang nanti aku disuruh lihat rekaman videonya aja. Aku tenang. Semoga launchingnya tadi sukses. Semoga mamah bahagia. Ah.. betapa bangganya aku.. Love you mam! Sukses selalu yaa.. Ditunggu cerita dan makan-makannya. Muah!

Tidak ada komentar: