Minggu, 29 Agustus 2010

fiksi mini- Surat Sarat


Siang ini, aku sudah tak tahan lagi menyimpan perasaan yang telah lama tertata dan rapi di almari kamarku. Karena, sekarang semua menjadi berantakan, dan aku harus segera membereskannya dalam sebuah surat. Surat yang juga harus segera kuberikan padamu, si pencipta kekacauan. Dan secepat tupai melompat, kutulis ini, untukmu, bacalah dengan seksama…

aku benci menye2..
Dan  awal keakraban kita, membuatku seringkali menye2.. sialan
Tapi semakin kemari, aku semakin merasa. Ini bukan sesuatu hal yang melankolis atau sentimental. Ini sesuatu hal yang lucu dan menggemaskan. Sesuatu hal yang sangat mengasyikkan untuk dinikmati.
Aku kasmaran terhadapmu. Kau tahu?
Ya! Aku jatuh cinta!
Yang kutahu, dirimu yang menyebalkan seringkali kurindukan. Kamu yang doyan mempermalukan orang, mengejek, menghabisiku dengan argumenmu, berkata sesuka hati. Ya! Kamu yang benar2 membuat kesabaranku diuji. Dan kupikir, ini mengasyikkan. Bermain denganmu adalah hal yang menyenangkan. Dan aku ketagihan.
Aku ketagihan untuk pergi berdua denganmu. Makan, berbincang, berkelahi dan adu mulut.
Aku ketagihan menikmati wajah tampanmu, lengkap dengan kumis tipis yang membuatku tak berdaya. Osm!
Seringkali aku berharap bahwa bibirmu yang minim menyentuh bibirku yang sedikit tebal. Sialan!  Kampret! Hajirut!
Aku gemas. Sungguh. Aku gemas terhadapmu.
Dan aku tak bosan-bosannya membayangkanmu, jika aku sudah mati gaya, dan bosan dengan rutinitas.
Membayangkanmu yang bertubuh subur, bermata lincah, beralis tegas dan berhidung bagus. Oya! Satu lagi, dengan tawa dan senyummu yang amboy, membuatku diserang penyakit tak terjelaskan dan mungkin tak terdiagnosis.
Sebenarnya kamu tahu gak sih?? Sepertinya aku sudah berkali-kali mengatakannya deh, walau hanya dengan tawaku, leluconku, pukulanku, dan cubitanku.
Kau memang dingin dan tak sensitive! Menyebalkan! Nyengit abis!!
Tapi tak apa. Yang jelas aku sedang kasmaran denganmu. Denganmu !! Kamu!! Iya kamu!! K A M U!!! kamu ya ampuuunnn!!!! Moso olooohh.. hahahahah!!!

Belum habis kekacauan yang kau timbulkan. Kini kekacauan baru lagi muncul. Muncul dengan hebatnya, mendadak setelah kukirim surat ini. Ya Tuhan, aku hampir gila dibuatnya…..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

menyentuh. mak nyus rasane.

Yovi Amanda Sudjarwo mengatakan...

makasi anonim..
lain kali jangan misterius2 amat laaahh.. hhaaa