Kamis, 27 Mei 2010

menjadi bijaksana

satu pelajaran lagi tentang hidup. aku belajar dari kawanku. bahwa menjadi bijaksana lebih susah dibanding menjadi pintar. karena tak semua orang pintar bijaksana. seringkali dia gagal menggunakan kepintarannya. menyedihkan.

aku lupa cerita persisnya. entah bagaimana mulanya, tiba-tiba dia menjelaskan dengan nada yang biasa dia pakai ketika menjelaskan. menjelaskan sesuatu kepada seseorang yang bertanya atau yang tidak mengerti. nadanya tinggi, sok pintar! kadang diakhiri dengan kalimat semacam ini," masa gitu aja gak tahu? di sekolahmu gak diajarin tho?" dan bla bla, ngoceh gak keruan. ini namanya bawel! padahal belum tentu yang dia jelaskan sepenuhnya benar. itu satu temanku yang aku anggap sok pintar tapi mboh mbohan. trus aku cuman diam, membiarkannya mengoceh kesana kemari, sambil searching di hape. dan setelah ketemu. terbukti bahwa dia salah, aku cuman kasih tunjuk. dia diam. lalu pergi. mungkin malu.

satu lagi. si pintar yang rendah hati. temanku yang lain. kadang, kelewat rendah hatinya, dia selalu bilang," gatau juga sih, kayaknya sih gitu, menurutmu gimana?". atau dia selalu menjelaskan dengan nada seorang guru bijak yang menjelaskan ke muridnya yang ingin tahu, bukan muridnya yang bodoh. nadanya rendah, terkondisikan, ia gak mau terlihat menggurui. ia sabar dan penyayang, lah! kok mbeleber kemana-mana? hahaha. yang jelas, temanku ini memang pintar, dan memang rendah hati. dia sering membesarkan hatiku jika aku merasa kelewat bodoh. aiihh.. kawanku...

dari dua kawanku ini, aku belajar satu hal. menjadi bijaksana. bukan berarti lebih baik menjadi orang yang bijaksana daripada orang yang pintar. tetapi bagaimana menjadi orang yang pintar sekaligus bijaksana. bagaimana menggunakan kepintaran dengan bijaksana. itu bukan perkara mudah kawan. kita butuh kerendah hatian. kita masih harus banyak belajar. itu juga yang menjadi tujuan utama kami belajar filsafat. untuk menjadi bijaksana. apa gunanya menjadi pintar tanpa kebijaksanaan?? nonsense!!

jadi, jika kamu merasa pintar, ingatlah, bahwa di luar sana masih ada yang lebih pintar dari kamu. jika ada orang yang bertanya, tidak mengerti, butuh penjelasan, jelaskanlah dengan rendah hati. jadilah guru yang bijak. kamu tidak akan kehilangan kepintaran jika membagikan ilmu yang kamu miliki. kamu juga tidak akan bertambah pintar jika mengatai orang lain bodoh, mempermalukan dia di muka umum, memarahi dia karena dia tidak mengerti atau tidak tahu. kamu bukanlah orang yang tahu segalanya kawan. dan berbahagialah jika ada satu temanmu yang bertambah ilmunya karena dirimu. tapi jangan lupa! rendah hati! bijaksana!

hidup manusia bijaksana!! hidup filsafat!! (hash!) hahaha

Tidak ada komentar: