Rabu, 26 Mei 2010

Jogja, 25 mei 2010 (sebuah surat yang sengaja tak dikirimkan)

Selamat ulang tahun Pah,

Kapan yah terakhir kali kita ketemu? Udah berapa lama yah?

Seingatku, sejak hubungan yang kurang harmonis, aku tak pernah lagi mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Walau sebenarnya aku tahu betul tanggal berapa ulang tahunmu. Rasanya aneh jika harus mengucapkan kalimat selamat ulang tahun, karena kita tak pernah mengobrol, seperti papah dan anak yang tak saling kenal saja. Tapi anaeh juga, jika tak kuucapkan, karena kau papahku, dan kita tinggal bersama dalam satu rumah (waktu itu).

Dan sekarang, pertama kalinya kuucapkan “Selamat ulang tahun yah, Pah” setelah perpisahan itu. Walau hanya lewat sms. Untuk papahku yang sudah jarang kutemui. Untuk papahku yang dulu begitu kubenci.

Satu hal yang manis yang masih sangat kuingat. Bukan di hari ulang tahunmu. Tapi di hari ulang tahunku. Kau memberiku sekotak besar coklat. Coklat kesukaanku. Dan kau berikan ketika kau baru saja pulang sehabis bekerja. Aku senang sekali waktu itu. aku merasa sepersekian jam dekat denganmu.

Pah, mungkin aku bukan gadis manismu yang penurut. Bahkan kelewat pembangkang waktu itu. Maafkan aku. Aku punya alasan cukup kuat atasnya. Tapi semoga kau tahu, bahwa di sela-sela waktu, aku merindukanmu.

Pah, mungkin aku jahat. Karena aku seringkali bersyukur dengan perpisahan itu. Aku merasa begini lebih baik. Maafkan aku pah. Tapi sadarkah pah? Justru karna itu kita didekatkan kembali. Aku dan papah, dik Amy dan papah, mas Kevin dan Papah. Karena kami tak pernah sekalipun merasa dekat denganmu. Dan sudah lama kami kehilangan sosok seorang ayah.

Sekali lagi, selamat ulang tahun yah Pah. Selamat diperbaharui lagi oleh Tuhan. Aku menyayangimu dengan semua caraku menyayangimu.

Tidak ada komentar: