Jumat, 30 April 2010

Teh manis mbak wiwik

“minumnya mbak”, itu yang selalu kau ucapkan ketika menyuguhkan satu cangkir teh, dalam cangkir ukuran sedang, ketika aku baru saja sampai di tempat, dengan setengah mandi keringat.

Teh manis panas.

Dan selalu kuucapkan,”iya, makasi mbak..”

Teh manis kesayangan yang selalu melenyapkan haus dan lelahku setelah bersepeda menuju tempatku memberi les.

Teh yang panasnya mendadak hilang karena dinginnya ruangan ber-ac .

Memang hanya teh celup, tapi aku menyukainya, dengan sangat.

Membuatku lebih bersemangat, lebih tenang, dan lebih bahagia. Entah apa yang kau tambahkan di dalamnya.

Dan rasanya aku kini kecanduan teh manismu, mbak. Teh manis panas yang setia kau suguhkan dalam cangkir sedang. Untukku yang seringkali penat dengan rutinitas. Yang selalu mandi keringat ketika tiba di situ. Yang memang cinta teh panas. Yang rindu teh bikinan mamahku yang slalu sangat manis dan hanya hangat, karena aku suka yang panas.

Mbak wiwik, makasi buat tehnya yah..

Makasi telah membuatkanku secangkir kebahagiaan dalam bentuk lain yah.. Kebahagiaan yang mungkin sedikit aneh.

Kutunggu secangkir teh manismu lagi nanti.

Tidak ada komentar: