Aku menitipkan salam untuk panasnya Semarang yang seringkali membuat kulitku perih,
pada air hujan yang gemar mengisi kubangan-kubangan di jalan-jalan beraspal,
dan menggenang di beberapa daerah.
Karena di sana aku tinggal bersama semua cerita masa kecilku .
Dimana tawa dan tangisku menjadi satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar