Jumat, 26 Maret 2010

ke-baru-anku yang lain.

Belakangan ini aku punya kesibukan baru. Kesibukan yang berhubungan dengan pekerjaanku sebagai guru les dadakan itu.

Aku sudah mengukur waktu. Butuh 15 menit untuk perjalanan dari kosan ke rumah Tya, anak yang kuberi les privat. Dan inilah kesibukan dan kegemaranku yang sedang benar-benar kunikmati.

Tiap Rabu, Kamis, Jumat, pukul 18.45, aku sudah harus berangkat menuju rumah Tya di daerah Pogung. Karena les dimulai pukul 19.00. aku mengendarai sepeda. Jika ditawari mbak eka motor, dengan senang hati aku naik motor. Tapi pernah juga sekali, aku yang minta dipinjami karna capek sekali waktu itu.

Perjalanannya cukup melelahkan, tapi asyik kok. Bener deh. Karena menggunakan sepeda. Kadang aku menyumbat telingaku dengan head set yang memperdengarkan lagu-lagu favoritku. Menyusuri jalan-jalan besar dengan sepeda kesayangan, dalam petang yang seringkali dingin-dingin sejuk. Melewati banyak tanjakkan ketika berangkat. Berat jika harus mengayuh di jalan tanjakkan itu. Tapi, kuanggap ini bonus olahraga. Cukup melelahkan. Lalu sesampainya di kamar Tya, bajuku sudah basah. Hehe, olahraga malam. Tapi lalu dinginnya AC menghilangkan gerahnya dalam sekejap. Nikmat sekali.

Lalu mulailah aku memberi les. Mengajar, berbicara, adalah hal yang aku suka. Walau kadang aku suka bingung mencari-cari kata yang lebih mudah dimengerti anak seumurannya. Aku selalu membiarkannya menggambar saat aku menerangkan tentang beberapa bagian pelajarannya. Tapi aku tetap memintanya menyimak walau sambil menggambar. Dia suka sekali menggambar. Aku sangat memahami. Kami memiliki kegemaran yang sama. Kadang dia bercerita tentang sesuatu, lalu aku mendengarkan dan sedikit berkomentar. Suatu saat, ketika aku sedang menjelaskan atau menceritakan sesuatu yang di luar pelajaran, tiba-tiba dia berhenti menggambar dan benar-benar menyimakku. Astaga! Beginikah bahagianya menjadi guru?? Ketika apa yang kau sampaikan disimak baik-baik, dan mendapat respon positif dari muridmu. Ketika muridmu bertanya apa ini, apa itu, mengapa begini, mengapa begitu? Rasanya kaos basah hasil mengayuh sepeda tadi terbayar sudah. Aku bahagia.

Kadangkala, ketika di kosan, sebelum berangkat bertugas , aku merasa sangat malas, sangat capek, apalagi jika baru pulang kuliah sore. Tapi ternyata, menjadi guru les yang bersepeda membuatku menjadi lebih ringan, lebih bahagia, lebih mensyukuri hidup. Entahlah kenapa bisa begitu. Yang jelas aku menikmati pekerjaan baruku ini dan teman baruku Tya. Yang karenanya, aku bisa meletakkan sejenak kepenatanku, kegelisahanku, dan beberapa masalahku.

Di samping itu aku juga belajar untuk menjadi guru yang sabar, yang tenang dan tidak membosankan saat mengajar, dan yang harus lebih banyak tahu tentu saja.

Yang lucu, aku jadi belajar lagi pelajaran yang semasa dulu telah kupelajari dengan setengah hati. Tapi kini, kulakukan dengan senang hati karna tanpa tekanan. Ternyata belajar itu menyenangkan jika tanpa tekanan. Dan aku suka sejarah sekarang! Waow.. menyenangkan sekali.

Aku bangga pada mamahku, seorang guru SMP yang berdedikasi tinggi. Aku bangga pada semua guru di seluruh dunia. Pekerjaan kalian sangat mulia!

Jadi beginilah, ke-baru-an yang kunikmati dengan sangat. Karena pengalaman mengajarkanku banyak hal. Terima kasih Tuhan buat pekerjaan baruku ini.

2 komentar:

dwi wahyu arif nugroho mengatakan...

waah, hebat deh bu guru,,
Cmangat yah :)

rini ganefa mengatakan...

ma terharu membacanya. anak gadisku mulai dewasa dan semakin mandiri.mulai menemukan nilai-nilai baru yang sebenarnya sangat dekat dengan hidup. menghargai orang lain yg punya profesi beda itu susah, sangat susah tapi ketika kau terjun di dalamnya, baru kau tahu, betapa susahnya menjadi guru yang sejati. oce, maju terus pantang mundur nok, smangat! hehehe