Rabu, 09 September 2009

4 bait untuk orang-orang terkasih

Mas moka, pria manis berwajah lebih muda dari usianya.
memang baru kukenal kau sebagai seniorku di sebuah organisasi mapala.
namun sejak di siung, aku jadi mengenal pribadimu lebih jauh, dari banyak cerita, dan curhatanmu [menurutku].
Pria yang penuh dengan kamuflase. begitu katamu. karna kau tak suka dengan sebutan jaim, munafik, gengsian, dan sebagainya. hahaha
pria yang selalu tampil dengan sejuta kreativitasnya.
ah.. kau tetaplah pria menarik tanpa sebuah paham bernama romantisme.


Toha pratama, kawanku yang berhati bening.
kawan, maafkan aku jika aku tak tahu bahwa kau seorang yatim sejak TK. Dan bahkan, yang membuatku sangat terenyuh, sampai saat ini kau tak tahu kemana ayahmu pergi.
aku hanya merasa, kau adalah lelaki yang seringkali kurang melelaki. maafkan aku sungguh. kini aku tahu sebabnya.
tapi, terlepas dari itu, aku tahu persis betapa tulusnya hatimu.
aku sering iri saat melihat kepolosanmu dan keindahan hatimu. kenapa aku tak memilikinya.
Toha, aku akan selalu berdoa untukmu. dan jangan khawatir kawan, Dia tahu persis sebening apa hatimu.

Yudhis, lelaki yang berkali-kali ingin kubaca dan [mungkin] sebagian telah terbaca.
mungkin sepekan yang lalu, sejak perbincangan kita di sebuah kedai, kita sedikit lebih dekat. beberapa kali kau menelfonku, kadangkala mengantarkanku pulang.
yang terbaca olehku, begitulah kau dhis, lelaki Aceh yang tak suka basa-basi, yang selalu apa adanya dan seringkali berbicara kasar.
Tapi kau baik. Terutama saat kau hanya diam ketika aku sedang bete dan terus-menerus memukuli punggungmu. dan kau hanya bertanya "kenapa kok bete?"
seringkali kau mengejekku, berkata kasar, dan bertingkah menyebalkan.
namun, kini kutahu, itu hanya lapisan luar dan pembawaanmu saja. kau tetaplah lelaki 'manis' yang penyayang dan sedikit manja. hahaha. benarkah?

[3 bait yang kutulis setelah berbuka puasa sendirian di kamar kos, 8 Setember'09]



untuk sahabatku Sita,
gadis yang kata pacarnya manis [hhe.
menurutku... menarik. lebih suka aku menilaimu tidak dari firik.
tadi itu hanya prolog.
hanya ingin mengucapkan segudang trims karna telah begitu baik dan sabar menjadi tong sampah dan sahabatku.
boleh kau bilang ini terlalu sentimental, tapi itu sangat berarti kawan. semuanya.
terutama saat aku dalam keadaan begitu menyedihkan ketika patah hati.
kau baik dan berbahagialah untuk itu, untuk semua yang kau punya juga.
trims lagi kawa. ceriamu trus mewarnai dunia.

[saat kuliah umum tentang terorisme dengan pembicara Hendropriyono, 25 agustus'09]

1 komentar:

The Bitch mengatakan...

udah patah hati lagi? hihi. dinikmati saja.
oh, salam sayang buat mama gajah. missing her and never know when will be there again.

(=