Kamis, 18 Desember 2008

kemarin, hari ini

kemarin: aku hampir gila
sepanjang hari suasana hatiku buruk. sangat buruk. ingin menangis tapi air mata tak bisa keluar. hanya dalam hati. masih terlihat kuat. dan masih bisa tersenyum. menurutku pahit. tapi tidak bagi orang lain. sampai saat tiba di kos, aku mengambil mp3, pergi ke atas genteng. mendengarkan musik dan sedikit menyanyi. mbak eka bilang, " lagi seneng ya, pi?" Dan dengan senyum aku bilang, "justru lagi stres og mbak". memang tak kelihatan. tapi lebih baik begitu. biar aku saja yang tahu. aku saja yang merasa. seharian cuman makan mie instan. bukan karena tak punya uang. karena memang tidak ingin makan apapun selain mie instan. pagi, telat kuliah gara-gara sarapan di kantin bersama andi. indomie goreng telor sawi, dan ditemani teh hangat. ternyata si andi mentraktirku lagi. padahal semalam dia habis mentraktirku original whipped puppocino di gale mall, seharga 15.000. dia lagi kaya, habis dapat beasiswa 1.000.000. jangan boros dong ndi! entah, kuliah pun aku malas-malasan. kalaupun jam sembilan setelah kuliah aku tak langsung ke kost, itu karena jam 4 aku ada latihan sande. mataku benar-benar berat. padahal semalam tidak tidur terlalu larut, cuman jam 23.30. aku ke kos andi, dan menolak semua ajakan teman untuk main. seperti pencuri atau gadis tak tahu sopan santu, aku masuk ke kamar kos andi lewat jendela. itu memang kebiasaan kami [teman-teman kuda] jika ingin transit, istirahat jika sang empunya kamar tak ada. itu sudah biasa.

dari mulai jam 12 aku nonton tv, baca-baca majalah, makan 1 sachet energen sereal yang tidak diseduh dengan air panas. langsung saja. lalu tertidur. sempat berkali-kali terbangun karena merasa ada makhluk lain mengganggu, atau hanya ketakutanku gara-gara cerita andi tempo hari? sampai jam setengah tiga aku bangun. baca maryamah karpovnya andi. lumayan menghibur di sela-sela penantian jam 4. tiba-tiba deri sms, jadikah kita latihan sande tanpa mas tunjung. aku tak punya pulsa. penjual pulsa dari kos andi cukup jau. di luar juga panas. tapi mau gimana lagi. aku harus sms mas fajri untuk kepastian. aku keluar lagi lewa jendela. benar-benar kayak maling. ah! tak peduli. berjalan dalam kepanasan, kadang berlari kecil. akhirnya kutemukan si penjual pulsa. setelah itu, aku segera sms mas fajri. sms pertama tak dibalas. baru jam 4 sms keduaku dibalas. dan inti bunyi sms itu adalah. latihan diganti hari kamis, karena dia ada keperluan mendadak. ingin rasanya aku bunuh orang itu! gitar aku tinggal di kosan andi. aku pulang, keluar lewat jendela lagi, kayak maling lagi. panas. jalan kaki. capek. ingin menangis. tapi tak bisa. di dekat kos ada sebuah warung kesayangan. "warung 55" namanya aku segera memesan indomie rebus pakai telor, dan irisan cabe rawit, sayurnya habis. sayang. dan segelas es teh. sangat lapar. ingin pakai nasi, tapi gak sampai hati. krupuk, pisang goreng, dan bakwan jagung. makanku cukup banyak.

sampai di kos aku sms mama sambil menikmati sore di atas genteng. aku curhat. aku hancur. "mungkin lagi mau dapet ya mah?". "iya nok, kayaknya kamu mau dapet". ingin rasanya ditelfon si badut. karena pasti aku tertawa. tapi tidak mungkin.

aku tidur lebih awal. sangat awal malah. nikmatnya

hari ini: aku hampir sembuh
syukurlaaaah

Tidak ada komentar: