Jumat, 05 September 2014

WISANGGENI

Minggu 31 Agustus 2014 lalu adalah pertemuan kami yang kedua. Baru dua kali bertemu namun sungguh mencuri perhatian.

Sehari-hari aku bekerja sebagai editor di paruh waktu, dan perindu di penuh waktu. Ya tentu saja merindukan kamu. Siapa lagi. Tapi ini sungguh aneh. Bukan, posisimu tidak tergantikan Sayang, tenang saja. Cuman ada satu sosok lagi yang nyempil dan juga sering kurindukan di penuh waktuku tadi selain kamu. Mesti kami tak banyak mengobrol, tapi rasanya seperti sudah lama kenal dan sudah sering bertemu.

Namanya Wisanggeni. Yah, sebut saja Wisang. Dia tak pandai berbicara. Badannya kecil tapi larinya kencang, makannya lahap, murah senyum, cantik seperti wanita padahal laki-laki, tak mudah menangis, dan suka tertawa. Pokoknya menarik deh! Kamu juga kan yang mengenalkannya padaku. Jadi jangan cemburu. Hihihi

Sebelum kami bertemu, pakdhenya yang tidak lain tidak bukan adalah kamu (hehe), cukup sering membahasnya. Si Wisang ini mukanya mirip aku waktu kecil, Iop.. Begitu katamu, sambil menunjukkan fotonya di fesbuk. Waktu itu yang kulihat di layar adalah bayi gemuk dengan rambut lebat hitam yang menggemaskan. Yah, percaya gak percaya sih kalau itu mirip kamu. :p

Yang jelas Wisang yang sudah dua kali ini kutemui tampak cukup berbeda. Badannya tak segemuk dulu, rambutnya tampak tak selebat foto bayinya, dan cantik! Iya, cantik seperti gadis cilik. Hobinya? Eum, banyak. Mengimitasi gaya dan perilaku orang dewasa, mengotak atik apa saja, berlari ke sana kemari, nyanyi nyanyi sedapatnya, meminta gendong pakdhenya, dan masih banyak lagi. Ada satu kebiasaannya yang paling membuatku sering sakit rindu padanya, yaitu hobinya tertawa dan senyum simpul ketika melihatku. 

Sama seperti pakdhenya, Wisang punya bakat ngangeni. Tak jarang aku suka membuka foto-fotonya di gallery HPku sebelum aku tidur, atau ketika aku bangun tidur. Tentu saja sambil senyum-senyum sendiri. Hahaha!



Ps: Dear Wisang, harapanku tante cuman satu. Semoga seperti tokoh Wisanggeni di pewayangan, kamu bisa tumbuh jadi anak yang pemberani, tegas dalam bersikap, dan memiliki kesaktian luar biasa. Eh maksud tante, pandai dalam banyak hal (atau satu, dua hal juga gapapa. Hehe). Btw, karena kamu anak yang istimewa, tante bikinin skets wajahmu nih waktu kamu mau ngrebut Hp pakdhe. Hehe. Peluk dan cium. :)






Tidak ada komentar: