Sabtu, 20 Juli 2013

Mencuci dan Menyetrika Baju

Sejak kuliah, aku mulai terbiasa  melakukan segala hal sendiri. Tentu saja itu karena aku termasuk dalam kategori anak rantau yang hidup jauh dari orang tua. Dari semua kegiatan yang aku lakukan sendiri, ada satu kegiatan yang hingga saat ini tetap berkesan dan menyenangkan, yaitu mencuci baju. He? Bagaimana bisa mencuci baju begitu berkesan dan menyenangkan? (padahal di rumah jarang banget cuci baju sendiri, hihi) Apalagi di era ketika jasa laundry begitu banyak tersebar, bahkan hampir di setiap 5 meter jalan. Baiklah, aku mau bagikan sedikit tentang 7 hal yang membuat aku lebih suka mencuci dan menyetrika baju sendiri, ketimbang menggunakan jasa laundry. (Mungkin ini postingan aneh, tapi tentu saja bin ajaib. Entah juga ajaibnya sebelah mana :p).

  1.  Tentu saja karena lebih hemat. Apalagi jika aku sering bergonta ganti baju.
  2. Rasanya menyenangkan punya kesibukan lain, selain ngantor, sekolah, main, menonton film, dan lain-lain.
  3. Mencuci dan menyetrika baju selalu menciptakan perasaan nyaman, fresh, dan bahagia. Seperti halnya membersihkan dan merapikan kamar. Mencuci dan menyetrika baju juga membantuku memperbaiki mood, membuang perasaan jelek, dan pikiran buruk yang sedang mengganggu.
  4. Seseorang pernah berkata bahwa aku seseorang yang perfeksionis. Kadang aku tidak setuju, tapi kadang aku merasa, benar juga sih ucapannya. Menurutku, setiap orang memiliki sisi perfeksionisnya sendiri, kadarnya juga tentu saja berbeda. Mungkin itu salah satu alasan juga mengapa aku lebih suka mencuci baju sendiri. Sebab, seringkali aku merasa kurang percaya pada jasa laundry. Aku kurang percaya bahwa bajuku akan dicuci dengan baik dan benar, atau akan kembali dengan keadaan utuh tak bercela. Jadi, akan lebih baik jika dikerjakan sendiri. Hehehe.
  5. Meskipun sedikit pemalas, tapi jika berhubungan dengan diri sendiri, aku sangatlah strict. Seperti kamu (hehe) aku agak ribut dan ribet jika barang-barangku tidak berada di tempat yang semestinya, atau kotor, atau berantakan, atau rusak. Sama halnya juga jika ada yang berkunjung ke kamarku.  
  6.  Tentu saja kepuasan pribadi jika bisa melakukan segala hal sendiri dengan baik. Apalagi jika hasilnya baik pula. Puas, senang. Kalaupun hasilnya kurang baik, kita tidak perlu capek-capek kecewa pada orang lain. Sebab kecewa pada diri sendiri lebih mudah diobati daripada kecewa pada orang lain. (curhat yop?) :p
  7. Yang terakhir. Pakaian adalah salah satu harta benda yang sangat penting buatku. Aku terlewat lebay kalau berhubungan dengan pakaian. Kadang perasaanku bisa menjadi begitu buruk hanya karena pakaianku sobek, berlubang, kena noda, berbau tidak sedap, luntur, kelunturan, dipinjam dan tidak dikembalikan, atau dipinjam kemudian dikembalikan dalam keadaan cacat, atau hilang entah kemana. Memang terdengar agak berlebihan. Tapi menurutku itu wajar, sebab kita dan juga aku, tidak pernah lepas dari pakaian, setiap saat kita memakainya (ya tentu saja kecuali saat kita mandi atau melakukan aktivitas lain dengan pasangan :p ). Pakaian juga merupakan salah satu kebutuhan primer, dan merupakan cermin dari identitas diri.
Jadi begitulah kira-kira hubungan spesialku dengan mencuci dan menyetrika baju. Kadang memang malas ketika harus mencuci dan menyetrika setumpuk pakaian. Terutama jika sedang lelah dengan kerjaan dan kegiatan lain. Tapi usai dua kegiatan itu selesai kulakukan, akan selalu ada perasaan yang luar biasa menyenangkan, yang seringkali susah digambarkan dengan kata-kata. Aiihh, kayak jatuh cinta aja ya. :D Anyway, selamat berakhir pekan kawan, semoga bahagia selalu! 


Tidak ada komentar: