Minggu, 24 Februari 2013

EEC dan beberapa cerita

Entah sejak kapan, mungkin sejak mengenalmu. Halah meneh. Sepertinya menulis di blog terasa lebih menyenangkan sepersekian persen. Tentu saja karna kamu setia mengikuti perkembangan blogku, ceritaku, aku, eh opo sih. :3 Okelah, langsung saja. Kali ini aku akan cerita sedikit, mungkin agak banyak tentang pengalaman minggu pertamaku di EEC dan kesibukanku sekarang ini. Biar kelihatannya punya penggemar gitu. Check this out!

Jadi hari pertama di EEC, menurutku terasa agak krik-krik. Karena aku belum kenalan dengan siapapun. Seperti biasa. Tidak mengagetkan. Hahaha. Kelas pertama, writing, diisi dengan perkenalan, sudah pasti, dan langsung disuruh menulis sesuai dengan tiga topik yang sudah disediakan. Dua topik argumentatif, dan satu deskriptif atau naratif. Ah, tentu saja aku memilih yang deskriptif atau naratif. Tadinya aku mau nulis tentang kamu. Tapi aku takut, Mr. Chosa akan termehek-mehek membacanya. Jadi kemudian kuputuskan aku akan menulis tentang seseorang yang lain saja, dan aku memilih Sita Magfira. Isinya rahasia! tanya Mr Chosa kalau penasaran. >:)

Jujur, aku benar-benar excited waktu disuruh nulis, rasanya malah curhat. Mungkin karena aku mulai terbiasa juga nulis inggris di kerjaan. Jadi menyenangkan. Tapi anehnya, teman-teman yang lain seperti gak menikmati. Baru jalan beberapa menit (FYI, Mr. Chosa tidak ngasi batasan waktu, yang penting tidak melebihi jam mata kuliah writing) satu per satu teman- temanku sudah meninggalkan kursinya, dan mengumpulkan tulisannya. Aku heran, padahal ceritaku baru pembukaan. Segeralah aku mempercepat gerakan menulisku, entah sepersekian detik per km. Sampai tinggal dua orang termasuk aku. Lalu, kebiasaan, aku mulai panik dan berusaha menyelesaikan cerita tulisanku. Maksa banget akhir cerita di tulisanku waktu itu. Lalu kukumpulkan. Yang menarik adalah, ketika kertas sudah kukumpulkan dan aku keluar lalu melirik ke belakang, kudapati Mr. Chosa sedang tersenyum membaca tulisanku. :) Ah, akunya yang GR kali ya.

Anyway, Mr. Chosa masih muda menurutku. Mungkin pengantin baru. Kalau sudah punya anak pun, pasti masih kecil. Kuperkirakan umurnya sekitar 30an, kurang dari 37. Mungkiiin. Lumayan asik. Accentnya biasa saja, lebih ke Inggris accent jawa kadang kala. Sering jayus dan garing, tapi penuh semangat. Tampangnya biasa saja. Postur tubuhnya lumayan bagus.

Kuliah berikutnya adalah Pronunciation. Lecturernya bernama Ms. Frida. Lumayan asik. Accent inggrisnya lumayan bagus. Umurnya mungkin mirip-mirip dengan Mr. Chosa, atau mungkin lebih tua sedikit. Rata-rata memang lecturernya masih muda, penuh semangat, dan ceria. Beberapa malah baru lulus S2, dan umurnya gak jauh dariku. Seperti Ms. Patricia dan Karlina.

Ada satu lecturer paporitku. Disebut paporit, karena favorit banget. Dia lecturer Listening. Namanya Mr. Pras. Ya, tentu saja laki-laki. Masih muda, brewokan, lumayan cute, kulit terang, agak botak di depan, tidak terlalu tinggi dan gokil minta ampun. Dari dulu emang angkat tangan ama cowo lucu. Tapi lecturer yang satu ini kelewat lucu. Kelasnya bener-bener asik dan hidup. Yah, walaupun kelas lain juga asik dan hidup. Tapi kelasnya berbeda. Doi, Mr. Pras ini teramat expresive. Dia selalu main mimik, lengkap dengan gerakan, kayak pemain teater, kadang diselipin guyonan bahasa jawa. Padahal dia punya rule di kelas untuk tidak menggunakan bahasa lain selain bahasa inggris. Tapi doi seringkali bikin joke dengan ngomong jawa. What a hillarious man. Attractive!

Selain beberapa lecturer muda tersebut, ada beberapa lecturer perempuan senior yang accent-nya aku suka sekali. Yaitu Ms. Putu di kelas Vocab, dan Ms. Diana di kelas Conversation. Tapi menurutku Ms. Diana lebih oke. Karena doi punya suara yang keras tapi indah. Intonasinya, accent britishnya, pronunciationnya, semuanya oke. Dan pembawaan di kelas yang keibuan selalu bikin hati ini adem. Yah, namanya juga lecturer senior. Yang terakhir lecturer reading. Yang ini beda, kaku, gak pinter ngomong, dan lil bit boring at class. Bisa dibayangin lah gimana jadinya. Apalagi aku paling gak suka pelajaran reading, oiya, namanya inisial aja yah Ms. Els, heheh takut doi baca .

Overall, EEC menyenangkan, kuliahnya oke, kelasnya hidup, lecturernya asik, gedungnya keren, anak-anaknya asik juga. Studentsnya juga sungguh bervariasi. Ada yang baru lulus SMA, kuliah semester awal, semester akhir, baru lulus S1, S2, ada yang uda kerja, ada yang uda tua, dll. Aku kadang menghabiskan waktu istirahat dengan jalan2 tour the building, makan, main leptop, atau baca buku. Belum nemu yang akrab banget sih. Tapi beberapa uda kenal kok.

Tentu saja kesibukan bertambah, fisik jadi mudah lelah dan gampang ngedrop. Hal ini terbukti dengan seminnggu sibuk dan seminggu kemudian tepar. FYI, minggu kedua, hari Selasa sampai hari Jumat aku bener-bener gak ngapa-ngapain karna sakit. Gak kerja, gak EEC, gak ngelesin. Bener-bener tepar-seteparteparnya. Sampai hari Minggu, hari ini, akhirnya badannya uda mulai enakan. Kesehatanku sudah mulai pulih. Walau rindunya gak akan pernah. Halaaaaah.

Sempat takut, karena hari ini baru dapet kabar dari Ayu, keponakan Tia (murid lesku) juga minta diles-in bareng kakaknya Panji. Setiap hari pula. Seneng sebenernya karena dapet kepercayaan dan tambah penghasilan. Tapi kuat gak yaa? Rasanya takut, sakit bener-bener gak enak. Apalagi sendirian. Uhuk. Dicoba dulu kali yah, sambil belajar jaga kesehatan, pola makan, pola istirahat, dsb. Semoga dengan segala kerjaan ini juga jadi bisa beli sneakers, eh, nabung yang banyak, trus bisa sedikit teralihkan siksaan rindunya(Amen!), tentunya sambil nunggu kepulanganmu.

Ah rindu Miiii

Tidak ada komentar: