Kamis, 05 Agustus 2010

di balik selimut merah

kita setengah telanjang, di balik selimut merah
dengan hasrat membara, dengan puncak gairah masa muda
tubuh kita panas, kemaluan kita hampir satu
namun, sebuah prinsip memadamkannya sekejap, meyiram, dan membasahi tubuh kita yang panas dan mengigil
aku masih tetap perjaka, dan kamu masih tetap perawan
dalam peluk yang pilu kita membisu

3 komentar:

Unknown mengatakan...

this is so cool. i used to write poetry too :)
good job!

Ian D. Sitompul mengatakan...

yaps!
kata2 menyentuh,sob!
cinta tidak sama dgn nafsu...
tapi sulit memisahkannya bahkan dg seutas benang pun..
jawabannya : kawin ae...
haks!

Yovi Amanda Sudjarwo mengatakan...

@ario: hehehehe, thanks bro!! ntar saling berbagi suami deh, eh!! puisi maksudku. heheheh

@Ian: waaaahh.. malah nyuruh kawin.. itu uda hampir kawin lho ya! tapi gak jadi.. hekekekek. trims anyway...