Sabtu, 11 Juli 2009

berjuta resah lalu beribu kegelisahan

beberapa hari terakhir, bukan hari juga sebenarnya. masa-masa belakangan ini yang jelas. aku merasa berada pada pinggiran jalan, entah jalan mana atau milik siapa. emm, mungkin saja jalanmu, milikmu.
dan slalu pada kebiasaan yang sama, aku diam, lalu mengumpati kebodohanku sendiri. yang slalu tak bisa berkata. dan kau, juga dengan kebiasaan yang sama, slalu tak peka dan sensitif. tiba-tiba dadaku sesak dan terasa penuh. tapi aku masih tak bisa mengeluarkannya, beberapa kata pun tak ada. sampai akhirnya, lagi-lagi, kubekap wajahku dengan bantal dan kutumpahkan.

tak menyesal, hanya gelisah dan resah, dan lebih tepatnya belum siap dengan perubahanmu. kadang aku terlalu takut. tapi jangan khawatir, hanya karna keegoisanku saja. ahh.. bukan.. aku yang terlalu perasa, aku yang terlalu pemikir, aku yang masih belum dewasa, aku yang masih belum bisa mengerti kamu sepertinya.

tapi, sekali lagi aku takut, resah dan gelisah. takut lagi. resah lagi. gelisah lagi. karnamu. memikirkanmu. lalu, takut lagi. resah lagi. gelisah lagi. begitu terus...
ahh kasih... kumohon bantu aku. bantu aku menghilangkan takutku. resahku. gelisahku. kumohon jangan buat aku begini, berada di pinggiran jalan yang bahkan, belum yakin apakah itu jalanmu, milikmu. aku memohon dengan sangat.

Tidak ada komentar: